Memanas, Grup Wagner Dilarang Masuki Markas Militer Rusia di Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Maret 2023 11:13 WIB

Yevgeny Prigozhin, pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Rusia, berbicara di Paraskoviivka, Ukraina dalam gambar diam dari video tak bertanggal yang dirilis pada 3 Maret 2023. Concord Press Service/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner, mengatakan bahwa salah satu perwakilannya ditolak masuk ke komando militer Rusia di Ukraina.

“Pada 5 Maret, saya menulis surat kepada komandan kelompok SMO tentang kebutuhan mendesak untuk mengalokasikan amunisi. Pada 6 Maret, pukul 08.00, perwakilan saya di kantor pusat izinnya dibatalkan dan aksesnya ditolak,” kata Prigozhin melalui layanan persnya di Telegram.

Tuduhan itu menyusul kritik publik selama berbulan-bulan yang dilancarkan Prigozhin terhadap pejabat militer Rusia.

Dugaan larangan perwakilan Wagner juga muncul karena kelompok tentara bayaran dilaporkan terus menjadi faktor utama dalam upaya Rusia untuk merebut kota Bakhmut dari Ukraina. Di tengah pertempuran sengit untuk kota itu, yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, Prigozhin baru-baru ini meminta tentara resmi Rusia untuk memasok pasukannya dengan lebih banyak amunisi dan dukungan.

Ia mengatakan garis depan Rusia di dekat Bakhmut bisa runtuh jika milisi Wagner tidak menerima amunisi yang dijanjikan Moskow pada Februari.

Advertising
Advertising

Sejak pertengahan Januari, invasi Rusia di Ukraina telah diperintah secara pribadi oleh Kepala Staf Umum Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov.

Setelah Putin memuji kementerian pertahanannya atas keberhasilan Rusia di Soledar tanpa menyebutkan Grup Wagner, Prigozhin menjawab dengan mengatakan bahwa Kremlin tidak memberikan penghargaan yang pantas atas upaya perangnya.

Terlepas dari kritikan publik Prigozhin yang sering tentang pejabat Rusia, terutama menteri pertahanan Sergei Shoigu, Kremlin jarang mengomentari Grup Wagner atau pemimpinnya.

Ketika ditanya langsung tentang Prigozhin selama jumpa pers pada Oktober, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut bos tentara bayaran itu "hanya warga negara Rusia" yang "memberikan kontribusi besar dan layak" untuk negaranya, menurut kantor berita Rusia Interfax.

Ketika Peskov ditekan tentang status Grup Wagner, dia dilaporkan berkata, "Tidak ada komentar."

Namun, penilaian dari Gedung Putih pada Desember menyebutkan bahwa Putin mulai semakin mengandalkan Wagner setelah pasukannya sendiri gagal. "Sangat jelas bagi kami bahwa Wagner muncul sebagai pusat kekuatan saingan militer Rusia dan kementerian Rusia lainnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby saat itu.

Pilihan Editor: Bos Grup Wagner Keluhkan Pasokan Amunisi, Rusia Bisa Kalah di Bakhmut

REUTERS | ALJAZEERA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

4 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya