AS dan Kemenlu Bahas soal Balon Mata-mata Cina, Terbangi Langit Indonesia?

Kamis, 16 Februari 2023 18:15 WIB

Balon mata-mata Cina ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Surfside Beach, Carolina Selatan, AS 4 Februari 2023. REUTERS/Randall Hill

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat melalui kedutaan besarnya di Jakarta membahas soal balon mata-mata Cina dengan Pemerintah Indonesia. Alat yang disebut sebagai perangkat pengintai Beijing itu beroperasi di wilayah udara ASEAN.

“Ya, kedutaan besar berbicara dengan Kementerian Luar Negeri RI pada minggu lalu soal program balon pengintai tingkat tinggi RRC,” kata Juru Bicara Kedutaan Besar AS Michael Quinlan melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis, 16 Februari 2023.

Quinlan, dalam pesannya, merujuk pada komentar yang dibuat oleh Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder pada Rabu, 8 Februari 2023. Balon mata-mata Cina itu beroperasi setidaknya di lima benua, termasuk di wilayah Asia Tenggara.

“Bagi Departemen Pertahanan, bahwa Cina tetap menjadi tantangan yang terus berpacu, dan sesuatu yang akan terus kami fokuskan,” katanya.

Kementerian Luar Negeri RI belum segera menanggapi permintaan komentar yang disampaikan kepada juru bicara serta direktur jenderal Amerika dan Eropa.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat menembak jatuh balon Cina bulan ini. Setelah insiden tersebut, militer AS menyesuaikan pengaturan radar untuk mendeteksi objek yang lebih kecil dan menemukan tiga pesawat tak dikenal.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan untuk menembak jatuh semua perangkat itu– satu di atas Alaska, satu lagi di atas Kanada, dan yang ketiga di atas Danau Huron di lepas pantai Michigan.

Washington memberi pengarahan kepada pejabat dari 40 negara tentang objek tersebut, dan sejak saat itu kekhawatiran tersebut muncul di tempat lain. Kementerian pertahanan Jepang mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya "sangat mencurigai" balon pengintai China telah memasuki wilayah Jepang setidaknya tiga kali sejak 2019.

Setelah AS menembak jatuh balon mata-mata Cina pekan lalu, kini giliran Beijing yang menuduh Washington mengirim balon pengintai di atas wilayah Xinjiang dan Tibet. Cina mengancam akan mengambil tindakan terhadap entitas Amerika Serikat yang merusak kedaulatan negaranya.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI belum menanggapi pesan singkat soal potensi balon mata-mata Cina ini di wilayah udara Indonesia. Sementara Staf Khusus Kemenko Polhukam RI Rizal Mustary mengaku akan mengecek itu kepada deputi terkait.

Kedutaan Besar Amerika Serikat menegaskan kerja sama pertahanan AS-Indonesia tidak pernah sekuat atau selengkap saat ini. “Kami bangga menjadi mitra keterlibatan militer terbesar di Indonesia dan bekerja untuk memperdalam keterlibatan itu,” katanya.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Duta Besar Ukraina Komentari Pengemudi Fortuner yang Disebut Musuh Negaranya

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

6 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

23 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

23 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya