Setelah Austria, Jerman Tangguhkan Misi Penyelamatan Gempa Turki

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 11 Februari 2023 22:52 WIB

Tim penyelamat terus mencari korban dan penyintas yang terperangkap di bawah puing-puing, pasca gempa mematikan di Kahramanmaras, Turki 10 Februari 2023. REUTERS/Stoyan Nenov

TEMPO.CO, Jakarta - Dua organisasi bantuan Jerman menangguhkan operasi penyelamatan gempa Turki, Sabtu, 11 Februari 2023 karena alasan keamanan dan laporan bentrokan antarkelompok dan tembakan senjata.

Tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional Jerman (ISAR) dan Badan Federal untuk Bantuan Teknis (THW) mengatakan mereka akan memulai kerja mereka segera setelah badan perlindungan sipil Turki (AFAD) mengklasifikasikan situasi aman.

"Anda dapat melihat bahwa kesedihan perlahan berubah menjadi kemarahan. Oleh karena itu kami akan tetap berada di kamp bersama dengan THW untuk saat ini," kata Manajer Operasi ISAR Steven Bayer kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa organisasi akan segera siap membantu jika ada indikasi para penyintas.

Otoritas Turki belum melaporkan bentrokan di wilayah terhantam gempa, tetapi Presiden Tayyip Erdogan mengomentari situasi keamanan secara umum, Sabtu, yang menyebutkan bahwa keadaan darurat diumumkan dan bahwa telah terjadi penjarahan.

“Ini berarti bahwa, mulai dari sekarang, orang-orang yang terlibat dalam penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa kendali negara ada pada mereka,” katanya dalam kunjungan ke wilayah itu.

Advertising
Advertising

Unit Bantuan Bencana Pasukan Austria (AFDRU) – juga menghentikan operasi mereka untuk sesaat, Sabtu, dan kemudian memulai lagi, dengan cuitan juru bicara Kementerian Pertahanan Michael Bauer bahwa tentara Turki telah mengambil alih perlindungan kontingen AFDRU.

Sekitar 82 petugas penyelamat dari pasukan bersenjata Austria berada di Antakya, Turki, sejak 7 Februari dan keahlian mereka telah membebaskan sembilan orang dari puing-puing.

Swiss mengatakan mereka sedang mengawasi situasi keamanan di Hatay dengan ketat dan bahwa langkah keamanan telah ditingkatkan. Swiss telah mengirim 87 spesialis dan 8 anjing untuk membantu operasi penyelamatan, dan sejauh ini telah menemukan 11 orang, termasuk dua bayi sejak tiba Selasa. Tim tambahan beranggotakan 12 dikirim Jumat.

REUTERS

Pilihan Berita: Angka Bunuh Diri di Amerika pada 2021 Naik

Berita terkait

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

13 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

24 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

30 hari lalu

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

31 hari lalu

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

31 hari lalu

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

31 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Berita Top 3 Dunia pada Senin 1 April 2024 diawali demo puluhan ribu warga Israel, termasuk keluarga sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Partai Erdogan Kalah Telak di Pemilu Lokal Turki: Kami Akan Introspeksi

32 hari lalu

Partai Erdogan Kalah Telak di Pemilu Lokal Turki: Kami Akan Introspeksi

Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk memperbaiki kesalahan apa pun yang menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilihan lokal di Turki.

Baca Selengkapnya