Gempa Turki dan Suriah, Perusahaan Rusia Sebut PLTN Akkuyu Aman
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Senin, 6 Februari 2023 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu yang berada di selatan Turki dan saat ini sedang dibangun, tidak rusak akibat gempa Turki tengah dan Suriah barat laut. Hal ini diungkapkan seorang pejabat dari perusahaan Rusia yang membangun pembangkit itu pada Senin 6 Februari 2023.
Baca juga: Ukraina Hingga Israel Tawarkan Bantuan Pasca-Gempa Turki dan Suriah
"Gempa bumi berkekuatan sekitar 3 skala richter dirasakan di sini. Namun, spesialis kami belum mengungkapkan adanya kerusakan pada struktur bangunan, derek, dan peralatan," kata Anastasia Zoteeva dari perusahaan energi nuklir negara Rusia, Rosatom.
"Namun demikian, kami melakukan tindakan diagnostik ekstensif untuk memastikan bahwa operasi konstruksi dan instalasi dapat berlanjut dengan aman," kata kantor berita RIA mengutip ucapannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 2018 meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Turki itu. Kedua pemimpin menyaksikan semen mengalir di pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu senilai US$20 miliar.
Gempa besar di Turki dan Suriah juga tidak mengganggu aliran minyak dan tidak ada kerusakan pada pipa Kerkuk-Ceyhan yang mengalirkan minyak dari Irak ke Turki atau ke pipa dari Baku-Tbilisi-Ceyhan setelah gempa besar melanda Turki, kata pejabat energi Turki.
Namun, operasi di terminal minyak Ceyhan di Turki selatan dihentikan, kata agen pelayaran Tribeca, seraya menambahkan bahwa pertemuan darurat diadakan untuk membahas masalah tersebut.
Terminal Mediterania timur berjarak sekitar 155 kilometer dari area pusat gempa. Sebelumnya, operator saluran pipa negara, BOTAS, mengatakan aliran gas alam dihentikan ke provinsi Gaziantep, Hatay dan Kahramanmaras dan beberapa distrik lain sebagai akibat kerusakan pada saluran transmisi gas.
Gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Turki selatan dan Suriah barat laut pada Senin pagi, menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ratusan orang akibat bangunan runtuh di seluruh wilayah sehingga memicu pencarian korban selamat dari reruntuhan.
Baca juga: Gempa Besar Turki dan Suriah, Korban Bertambah Jadi 500 Orang
REUTERS