Mantan Komandan Grup Wagner: Saya Menyesal Berperang di Ukraina

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 2 Februari 2023 11:11 WIB

Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia berpose saat wawancara di Oslo, Norwegia, 1 Februari 2023. REUTERS/Janis Laizans

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan komandan Grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang melarikan diri ke Norwegia, mengatakan kepada Reuters, ia ingin meminta maaf karena berperang di Ukraina dan berbicara untuk membawa para pelaku kekejaman dalam konflik tersebut ke pengadilan.

Andrei Medvedev, yang melintasi perbatasan Rusia-Norwegia pada 13 Januari, mengatakan ia menyaksikan pembunuhan dan kekejian terhadap tahanan Rusia yang dibawa ke Ukraina untuk berperang bersama Wagner.

Medvedev mengatakan ia melarikan diri lewat perbatasan Arktik, memanjat pagar-pagar berduri dan menghindari patroli perbatasan yang membawa anjing-anjing pelacak, mendengar para penjaga melepas tembakan ketika ia berlari melewati sebuah hutan dan di atas sungai beku yang memisahkan dua negara itu.

Pria berusia 26 tahun itu kini mencari suaka di Norwegia.

"Banyak yang menganggap saya seorang bajingan, seorang kriminal, seorang pembunuh,” kata Medvedev dalam sebuah interview. “Pertama-tama, ulang, dan lagi, saya ingin meminta maaf, meskipun saya tidak tahu bagaimana ini bisa diterima, saya ingin mengatakan saya minta maaf. Saya ingin menjelaskan bahwa saya bukan orang seperti itu. Ya, saya bekerja di Wagner. Ada beberapa saat (dalam kisah saya) yang orang tidak suka, bahwa saya bergabung dengan mereka, tetapi tidak ada orang yang terlahir pintar,” tambahnya seperti yang dilansir Reuters, Kamis, 2 Februari 2023.

Advertising
Advertising

Tampak relaks dan percaya diri, Medvedev mengatakan ia ingin berbicara tentang pengalamannya dalam perang itu sehingga “para pelaku dihukum” untuk kejahatan mereka di Ukraina.

"Saya memutuskan untuk terang-terangan menentangnya, untuk membantu memastikan para pelaku dihukum dalam kasus-kasus tertentu, dan saya akan memberikan kontribusi saya, setidaknya sedikit saja.”

Wagner terperangkap dalam sebuah pertempuran berdarah di wilayah Donetsk timur, Ukraina.

Sebuah laporan khusus yang diterbitkan Reuters pekan lalu menemukan pemakaman di Rusia selatan yang menguburkan para narapidana yang direkrut Wagner untuk berperang di Ukraina.

Kripos, badan kepolisian kejahatan nasional Norwegia, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kejahatan-kejahatan perang, telah mulai menanyai Medvedev tentang pengalamannya di Ukraina. Ia berstatus sebagai saksi.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim-klaimnya.

Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, sebelumnya mengatakan bahwa Medvedev bekerja di sebuah unit Wagner di Norwegia dan telah “menganiaya para tahanan”. "Hati-hati, dia sangat berbahaya,” kata Prigozhin.

Wagner tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar, Rabu.

REUTERS

Baca Juga: Zelensky Akui Rusia Catat Kemajuan dalam Pertempuran di Ukraina Timur

Berita terkait

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

10 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

14 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

2 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

3 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

6 hari lalu

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?

Baca Selengkapnya

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

15 hari lalu

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

21 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya