TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengakui situasi di garis depan di timur Ukraina menjadi lebih sulit setelah pasukan Rusia meningkatkan serangan dalam beberapa hari terakhir.
Rusia telah mendapatkan momentum di medan perang, mengumumkan kemajuan di utara dan selatan kota Bakhmut, target utamanya selama berbulan-bulan. Lokasi pertempuran yang dilaporkan dengan jelas menunjukkan kemajuan tambahan Rusia.
"Peningkatan yang pasti telah dicatat dalam operasi ofensif penjajah di garis depan di timur negara kita. Situasinya menjadi lebih sulit," kata Zelensky dalam pidato video malam hari, Rabu, 1 Februari 2023.
Ia mengatakan Rusia sedang mencoba untuk mendapatkan keuntungan yang dapat mereka tunjukkan pada peringatan pertama invasi pada 24 Februari.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, sebelumnya mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut di Ukraina timur, di mana pasukan Rusia berusaha mendapatkan tempat di dekat pusat logistik strategis Lyman.
Malyar dalam aplikasi perpesanan Telegram, mengatakan meskipun mengalami kerugian besar, Rusia juga terus maju dengan serangan di dekat kota Bakhmut dan Avdiivka.
Pasukan Rusia diusir dari Lyman pada bulan Oktober.
"Pertempuran sengit berkecamuk di timur. Musuh mencoba memperluas wilayah ofensifnya di Lyman. Mereka melakukan upaya yang kuat untuk menembus pertahanan kami," kata Malyar, menambahkan bahwa pasukan Ukraina bertahan menghadapi lawan yang memiliki lebih banyak pasukan dan senjata.
“Meski mengalami kerugian besar, penjajah Rusia juga melanjutkan serangan mereka di Bakhmut, Avdiivka, dan Novopavlivka,” katanya.
REUTERS