Rusia Klaim Buat Robot Canggih untuk Hancurkan Tank Abrams dan Leopard 2

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 28 Januari 2023 08:00 WIB

Tank Leopard 2 menembak selama latihan militer di pangkalan militer tentara Jerman Bundeswehr di Bergen, Jerman, 17 Oktober 2022. REUTERS/Fabian Bimmer

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan Rusia menyatakan sedang mengadaptasi salah satu robotnya untuk membantai tank Abrams dan tank Leopard 2, jenis yang dikirim ke Ukraina dari Amerika Serikat, Jerman, Polandia, dan negara lain.

Baca: Jepang Perketat Sanksi ke Rusia

Dmitry Rogozin, mantan kepala perusahaan antariksa Rusia Roscosmos dan kepala kelompok "Royal Wolves", mengumumkan bahwa sedang bekerja sama dengan Advanced Research Foundation dan sebuah perusahaan Android Technology. Mereka mengembangkan versi tempur robot pengintai darat Marker Android. Rogozin saat ini menjadi penasihat pemerintah Rusia.

“Semua orang setuju bahwa serangan (versi) Marker kami, sebelum kedatangan Abrams dan Leopard di Ukraina, harus disiapkan untuk menghancurkan mereka,” tulis Rogozin di Telegram.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh situs berita Rusia RIA Novosti, Rogozin mengatakan robot Marker akan “dapat secara otomatis mendeteksi tank Abrams, Leopard dan kendaraan lain. Katalog elektronik dalam sistem kontrol robot Marker akan diisi dengan gambar peralatan musuh.

Pada 2018, Android juga mengklaim akan menempatkan robot kosmonot bernama FEDOR ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun klaim itu tak terjadi hingga kini.

Advertising
Advertising

Rusia tidak mungkin mengirimkan robot tempur darat ke Ukraina dalam jumlah besar, kata Sam Bendett, asisten senior di Center for a New American Security dan penasihat di CNA Corporation. Ia juga skeptis robot Rusia itu akan mampu melawan awak tank manusia yang terlatih. Ia menyebut klaim itu sebagian besar sebagai aksi dari public relation.

Pembuat UGV, seperti kebanyakan perusahaan teknologi Rusia, sedikit terhambat oleh sanksi Barat dengan menghentikan aliran komponen komputer ke Rusia. Sanksi ini memiliki efek yang tidak merata, menurut laporan minggu ini dari Akselerator Kebijakan Silverado.

CEO Android Evgeny Dudorov mengatakan bulan lalu bahwa sanksi teknologi berdampak kecil pada kemampuan perusahaannya untuk mencetak bagian komponen utama, menurut Bendett. Bendett menyebut klaim Dudorov itu terlalu optimistis. Sebab sebagian besar teknologi tinggi Rusia bergantung pada komponen impor. Robot FEDOR Dudorov sebenarnya hampir 80 persen dibuat dari suku cadang impor.

Simak: Serangan Udara Rusia Menghujani Lebih dari 60 Kota Ukraina dan Tewaskan 11 Orang

DEFENSE ONE | EURONEWS

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

13 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya