Kanselir Olaf Scholz Sebut Jerman Harus Berbisnis dengan Rusia Lagi

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 13 Desember 2022 14:30 WIB

Kanselir Jerman yang baru terpilih Olaf Scholz dilantik oleh Ketua Parlemen Baerbel Bas selama sesi majelis rendah parlemen Jerman Bundestag, di Berlin, Jerman, 8 Desember 2021. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Senin, 12 Desember 2022, memastikan segera setelah perang Ukraina berakhir, maka Rusia harus diberi kesempatan untuk berbisnis lagi dengan Jerman.

Menurut Scholz Moskow tidak akan menang (dalam perang Ukraina). Pemerintah Rusia harus mengakhiri permusuhan dan harus diberi kesempatan untuk memulai kembali kerja sama bidang ekonomi, di lain waktu jika memungkinkan.

Baca juga:Putin Tegur Kanselir Jerman soal Bantuan Senjata ke Ukraina

Advertising
Advertising

“Sekarang bukan waktunya. Saat ini, hubungan yang kami miliki sedang diperkecil," kata Scholz, yang berbicara dalam pertemuan Komite Timur untuk Bisnis Jerman (OA), yakni sebuah asosiasi perdagangan yang berfokus pada hubungan dengan Eropa Timur.

Saat ini, Uni Eropa sedang memperketat sanksi, tetapi Rusia akan tetap menjadi negara terbesar di benua Eropa setelah konflik diselesaikan. Oleh karena itu, Scholz menilai penting bagi Jerman untuk melakukan persiapan jika saatnya bekerja sama kembali tiba.

Scholz menggambarkan konflik saat ini sebagai upaya Presiden Rusia Vladimir Putin menciptakan kembali Kekaisaran Rusia yang malah menghancurkan masa depan negara itu. Scholz juga menuduh Moskow melakukan kekejaman terhadap warga sipil Ukraina.

"Rusia tidak boleh menang dan Rusia juga tidak akan menang,” kata Scholz dalam pertemuan tersebut.

Tekad Berlin untuk membuang impor energi Rusia – didorong terutama oleh mitra koalisi Hijau Scholz – yang menciptakan masalah bagi Jerman bahkan sebelum pengiriman gas terganggu oleh sabotase pada pipa Nord Stream pada September 2022. Jerman sekarang mencoba mengisi kekurangan pasokan energi dari tempat lain, namun belum berhasil.

Pada awal bulan ini, Duta Besar Jerman untuk Amerika Serikat mengakui ada masalah ekonomi, tetapi meyakinkan kalau ini adalah harga kecil yang harus dibayar demi transformasi mendalam negaranya menjadi kekuatan kontinental yang diremiliterisasi.

Jerman lebih memusuhi Rusia dan lebih dekat ke Amerika Serikat. Kanselir Scholz sebelumnya sudah berjanji membantu Ukraina. Kiev pun terus mendesak Berlin agar lebih banyak melakukan pengiriman tank dan artileri.

Pada pekan lalu, mantan Kanselir Angela Merkel, mengakui perjanjian Minsk 2014 tidak ditujukan untuk menyelesaikan konflik di Donbass, tetapi memberi Ukraina waktu untuk mempersenjatai diri melawan Rusia. Presiden Putin mengatakan dia kecewa dengan pengakuan Merkel itu dan kepercayaan antara Moskow dan Berlin sekarang hampir nol.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang memberikan status khusus untuk wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina. Kremlin mengakui republik Donbass di Ukraina sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia sama sekali tidak beralasan.

RT | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Temui Dubes RI di Turki, Pengusaha Perempuan NTB Jajaki Peluang Pasar Ekspor

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

18 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

23 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya