TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan perhatian atas sikap Barat mengenai perang Ukraina saat bertelepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Jumat, 2 Desember 2022. Putin mendesak Berlin supaya kembali memikirkan pendekatannya untuk menyelesaikan masalah ini.
"Perhatian tertuju pada garis destruktif negara-negara Barat, termasuk Jerman, yang memompa senjata ke rezim Kyiv dan melatih militer Ukraina. Semua ini, serta dukungan politik dan keuangan yang komprehensif untuk Ukraina, mengarah pada fakta bahwa Kyiv sepenuhnya menolak gagasan negosiasi apa pun," kata Kantor Presiden Rusia, dikutip dari Reuters.
Telepon Putin dan Scholz dimaksudkan untuk menyoroti jurang pemisah antara Rusia dan pemerintah Barat mengenai Ukraina. Kyiv mengatakan pembicaraan damai hanya mungkin jika Rusia berhenti menyerang wilayah Ukraina dan menarik pasukannya.
Setelah Rusia memproklamasikan aneksasi wilayah Ukraina pada September lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pembicaraan tidak akan mungkin dilakukan selama Putin tetap berkuasa. Meskipun demikian Ukraina tidak menekankan kondisi itu dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Kremlin, saat bercakap dengan Scholz, Putin meminta pihak Jerman mempertimbangkan kembali pendekatannya dalam konteks perang Ukraina. Moskow sendiri menyebut serangan rudal Rusia di Ukraina merupakan tanggapan terhadap serangan Kyiv terhadap infrastruktur negaranya, termasuk jembatan utama antara Rusia dan Krimea.
Putin juga mengatakan Rusia harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan atas apa yang disebutnya serangan "teroris" pada pipa gas Nord Stream di bawah Laut Baltik.
Dalam beberapa hari terakhir, Moskow dan Washington sama-sama mengatakan mereka pada prinsipnya terbuka untuk pembicaraan. Namun Gedung Putin belum melihat ada jaminan dari Putin dalam waktu dekat menghentikan invasinya ke Ukraina.
Saat bertemu dengan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia bersedia berbicara dengan Putin jika Putin menunjukkan bahwa dia tertarik untuk mengakhiri perang.
Kremlin menginginkan solusi diplomatik dan menekankan bahwa Putin selalu terbuka untuk pembicaraan, tetapi Washington menolak mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina.
REUTERS