Latvia Cabut Lisensi Stasiun Televisi Independen Rusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Desember 2022 07:00 WIB

Logo saluran berita online TV Rain (Dozhd) terlihat di sebuah studio di Moskow, Rusia 20 Agustus 2021. REUTERS/Denis Kaminev

TEMPO.CO, Jakarta - Latvia telah membatalkan lisensi stasiun televisi independen Rusia, TV Rain, setelah perusahaan tersebut dicap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Hal ini diungkapkan regulator penyiaran negara pada Selasa.

Baca juga: Dianggap Langgar Teritori Rusia, Dua Menteri Wanita Ukraina Terancam Ditangkap

TV Rain, atau Dozhd, yang berhaluan liberal, beralih ke penyiaran dari Latvia dan negara-negara lain pada Juli, setelah dipaksa menutup studionya di Moskow menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, stasiun tersebut telah menimbulkan kontroversi baru-baru ini dan didenda 10.000 euro oleh regulator Latvia pada Jumat lalu. Sebab, mereka menampilkan peta Rusia yang mencakup Krimea yang diduduki. Selain itu, mereka menyebut pasukan Rusia di Ukraina sebagai "tentara kami".

Ketua regulator Latvia, Ivars Abolins, mengatakan kepada wartawan bahwa kontraintelijen dan dinas keamanan internal Latvia telah memberi tahu kantornya bahwa stasiun tersebut merupakan ancaman bagi keamanan negara anggota Uni Eropa.

Advertising
Advertising

"Setiap orang harus mengikuti hukum Latvia dan menghormatinya," katanya, seraya menambahkan bahwa siaran akan dihentikan pada Kamis.

TV Rain mengatakan programnya masih bisa dilihat di YouTube. "Kami terus bekerja dan kami menganggap semua tuduhan terhadap kami tidak adil dan tidak masuk akal," kata stasiun itu di Twitter.

Abolins mengatakan regulator yakin TV Rain tidak memahami "esensi dan gravitasi" dari dugaan pelanggarannya.

Latvia menghadapi keretakan yang tumbuh antara mayoritas warga negara Latvia dan minoritas berbahasa Rusia di masyarakat, di tengah kemarahan nasional yang meluas atas invasi Ukraina oleh bekas penguasa Sovietnya.

Larangan TV Rain di Latvia datang sembilan bulan setelah Rusia mengumumkan bahwa mereka memblokir stasiun tersebut. Moskow menuduhnya menyebarkan "informasi palsu yang disengaja tentang tindakan personel militer Rusia" di Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Selasa bahwa langkah Latvia menunjukkan negara asing tidak lebih bebas dari Rusia.

"Beberapa selalu berpikir bahwa di tempat lain lebih baik daripada di rumah. Dan beberapa selalu berpikir bahwa kebebasan ada di tempat lain dan tidak ada kebebasan di rumah. Ini adalah salah satu contoh paling jelas yang menunjukkan kekeliruan ilusi semacam itu," katanya.

TV Rain meminta maaf kepada pemirsanya dan memecat seorang pembawa acara pada Jumat setelah Dinas Keamanan Negara Latvia meluncurkan penyelidikan atas komentar yang dia buat saat disiarkan. Pembawa acara mengatakan dia berharap upaya stasiun itu akan membantu menyediakan peralatan dan fasilitas dasar bagi tentara Rusia.

Pemimpin redaksi TV Rain Tikhon Dzyadko menyebut komentar itu "menyesatkan". Ia men-tweet Jumat lalu, "TV Rain tidak, tidak, dan tidak akan bertindak untuk membantu memasok tentara Rusia".

Badan Keamanan Negara Latvia mengatakan pekan lalu pihaknya telah berulang kali memperingatkan para pembuat kebijakan tentang tantangan "yang berasal dari apa yang disebut media independen Rusia yang memindahkan aktivitas mereka ke Latvia", dengan mengatakan bahwa hal itu menimbulkan risiko intelijen.

Baca juga: Latvia Minta Uni Eropa Tak Terbitkan Visa untuk Warga Rusia

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

11 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya