TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics menuduh Rusia telah menghujani dengan tembakan sebuah pusat penahanan di Republik Rakyat Dobetsk. Latvia juga menyerukan pada Uni Eropa agar visa turis untuk warga negara Rusia, ditangguhkan.
Latvia baru-baru ini telah menyorongkan proposal ke Uni Eropa agar bersikap cukup keras kepada Moskow. Latvia bahkan mendorong warga negara Rusia agar mencela pemerintahan mereka.
Dalam sebuah twitt pada Sabtu, 30 Juli 2022, Rinkevics menuduh Rusia telah melakukan pembunuhan secara brutal pada para tawanan perang Ukraina mengacu pada penembakan massal pada Jumat, 29 Juli 2022, di pusat penahanan di Republik Rakyat Donetsk.
Fasilitas penahanan tersebut menampung anggota batalion neo-nazi Azov Ukraina yang menyerah kepada tentara Rusia dan Donbass di Mariupol pada Mei lalu. Dilaporkan ada sekitar 50 tawanan perang tewas dalam sebuah aksi mogok.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS buatan Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke fasilitas penahanan tersebut. Sedangkan otoriatas Republik Rakyat Donetsk menuduh Ukrainalah yang telah mengebom fasilitas penahanan tersebut demi menghentikan para tahanan Azov agar tidak memberikan kesaksian atau keterangan mengenait unit mereka, yang dituduh mrlakukan kejahatan perang.
Baca Juga:
Amerika Serikat dan PBB menolak menyalahkan pihak manapun atas serangan di pusat penahanan tersebut. Sebab informasinya masih kurang.
Rinkevics meminta agar Uni Eropa menyebut Rusia sebagai negara pensponsor terorisme. Namun belum ada indikasi Uni Eropa menggubris permintaan Latvia tersebut.
Sedangkan di Washington, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah secara eksplisit menolak penerapan labelisasi semacam itu pada Rusia. Sebab hal tersebut bisa mengganggu sanksi-sanski, kecuali Uni Eropa berhenti menerbitkan visa pada warga negara Rusia.
Latvia sudah memberlakukan larangan semacam itu (tidak menerbitkan visa ke warga negara Rusia). Beberapa negara Eropa timur juga ada yang melakukan hal serupa, seperti Polandia. Namun hukum kebebasan pada para pemegang visa Schengen memungkinkan para pemegangnya tetap bisa melancong ke 25 negara anggota Uni Eropa.
Lebih jauh, individu yang tinggal di negara-negara yang memberlakukan larangan pemberian visa ke warga negara Rusia, baru bisa kena larangan itu (tak terbitkan visa ke warga Rusia). Contohnya pemberian visa pada keluarga wartawan Rusia yang sedang bertugas di negara tersebut.
Sebuah sumber di Komisi Eropa menjelaskan situasi ini kepada kantor berita Rusia, Interfax, pada Jumat, 29 Juli 2022 di tengah diskusi saat Funlandia ingin benar-benar menerbitkan larangan visa pada para pelancong Rusia.
Sumber : RT.com
Inovasi Teknologi BRIN dalam Menghadapi Covid-19
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini