Benazir Bhutto Perdana Menteri Perempuan Pertama di Pakistan, Akhir Hidup yang Tragis

Jumat, 2 Desember 2022 20:25 WIB

Benazir Bhutto. Peter Charlesworth/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Benazir Bhutto merupakan perempuan kelahiran 21 Juni 1953 di Karachi, Pakistan. Ia merupakan politikus, pemimpin, sekaligus perdana menteri perempuan pertama di Pakistan ataupun negara muslim dalam sejarah modern.

Menurut Britannica, tepat 1 Desember 1988 atau 34 tahun lalu, Benazir dilantik menjadi Perdana Menteri Pakistan dan kepala pemerintahan sipil pertama sejak pembubaran pemerintahan ayahnya pada 1977.

Latar Belakang Keluarga Benazir Bhutto

Merujuk catatan American Academy of Achievement, Benazir Bhutto terlahir dari keluarga politik terkemuka di Pakistan. Pada usia 16 tahun saja, ia telah meninggalkan tanah kelahirannya untuk belajar di Harvard's Radcliffe College.

Usai mendapat gelar sarjana di Radcliffe, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Oxford di Inggris. Pada 1977, ia berhasil lulus dari Oxford dan mendapatkan gelar keduanya.

Tak lama dari waktu kelulusannya, ayah Benazir Bhutto, Zulfikar Ali Bhutto, terpilih sebagai perdana menteri. Sayang, kekuasaan ini tidak berlangsung lama.

Advertising
Advertising

American Academy of Achievement menyebut bahwa beberapa hari setelah kepulangan Benazir, kekuasaan ayahnya direbut oleh kekuatan militer. Kemudian, pada 1979, Zulfikar Ali Bhutto dijatuhi hukuman gantung oleh pemerintahan militer di bawah Jenderal Zia Ul Haq.

Baca: Putra Mendiang Benazir Bhutto Diangkat Menjadi Menlu Pakistan

Benazir Bhutto dalam Pelarian

Sejak peristiwa itu, Benazir Bhutto berulang kali menjadi buron dan tahanan rumah oleh pemerintahan militer sejak 1979 hingga 1984. Akhirnya, pada 1984, ia diizinkan untuk pergi dari Pakistan dan menuju ke Inggris.

Di London, Benazir bersama saudara laki-lakinya mendirikan organisasi bawah tanah guna melawan kediktatoran militer Pakistan. Namun, pada 1985, ketika saudara laki-laki lainnya, Shahnawaz, meninggal dunia, ia kembali ke Pakistan.

Ketika itu, Benazir ditangkap lagi karena dinilai terlibat dalam demonstrasi antipemerintah Pakistan. Namun, tidak lama, Benazir dibebaskan dan terbang lagi ke London.

Kali ini, ia menetap di London hingga awal 1986. Sebab, pada April 1986, ia kembali lagi ke Pakistan dan menyerukan secara terang-terangan pengunduran diri Jenderal Zia Ul Haq yang telah mengeksekusi ayahnya.

Polemik Benazir Bhutto sebagai Perdana Menteri

Setelah dinamika politik dan militer bergejolak pada masa itu, akhirnya Pakistan membuat sistem pemilihan umum bebas untuk pertama kalinya pada 1988.

Masih dari American Academy of Achievement, pada momen pemilihan tersebut, Benazir Bhutto terpilih sebagai Wakil Ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP) sekaligus perdana menteri perempuan pertama di negara Islam.

Sayang, hanya dua tahun menjabat sebagai perdana menteri, Presiden Ghulam Ishaq Khan memecat Bhutto dari jabatannya pada 1990. Britannica menyebut bahwa pemecatan ini akibat Benazir tidak dapat berbuat banyak untuk memerangi kemiskinan, korupsi pemerintah, dan kejahatan yang meningkat di Pakistan.

Namun, pada 1993, ia terpilih kembali sebagai perdana menteri dengan kampanye antikorupsi. Kali ini, American Academy of Achievement menyebut bahwa Benazir berhasil membawa listrik ke pedesaan hingga membangun sekolah di seluruh negeri.

Namun, sama dengan kepemimpinannya pada periode pertama, kali ini, Benazir Bhutto menjabat sebagai perdana menteri selama tiga tahun saja, 1993 - 1996. Pemecatan Benazir ini dinilai tidak lepas dari gejolak politik pemerintahan di Pakistan.

Benazir Bhutto Mati Dibunuh

Setelah dipecat sebagai perdana menteri pada 1996, Benazir Bhutto dijatuhi hukuman penjara hingga lima tahun pada 1999 akibat diduga menerima suap dari sebuah perusahaan asal Swiss.

Setelah bebas dari penjara, Benazir Bhutto dikabarkan belum banyak melakukan aktivitas politik ataupun perjuangan demokrasi.

Namun, pada Desember 2007, saat ia memutuskan untuk berkampanye guna menyambut pemilihan yang akan datang, Benazir Bhutto dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal. Benazir Bhutto tewas pada 27 Desember 2007 di Rawalpindi, Pakistan saat berusia 54 tahun.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Perjalanan Benazir Bhutto Perdana Menteri Wanita Pertama di Negara Islam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

6 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

7 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

9 jam lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

9 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

10 jam lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

1 hari lalu

Abdul Gani Kasuba Pakai 27 Rekening untuk Tampung Uang Gratifikasi Rp109 Milyar

Mantan Gubenur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, didakwa menerima gratifikasi dari Kepala OPD dan PNS di lingkungan Pemprov Maluku Utara

Baca Selengkapnya

Eks Gubernur Maluku Utara Tampung Uang Suap dan Gratifikasi Rp 100 Miliar Lebih di 27 Rekening

2 hari lalu

Eks Gubernur Maluku Utara Tampung Uang Suap dan Gratifikasi Rp 100 Miliar Lebih di 27 Rekening

Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menjalani sidang dakwaan di PN Ternate. Puluhan rekening penampung dipegang ajudan.

Baca Selengkapnya

Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Disebut Datang Lewat Basement

2 hari lalu

Sandra Dewi Penuhi Panggilan Kejaksaan Agung, Disebut Datang Lewat Basement

Sandra Dewi disebut disebut datang ke ruang pemeriksaan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khsusus lewat basement Gedung Kartika.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

2 hari lalu

KPK Periksa Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar dalam Kasus Korupsi Rumah Jabatan

KPK memeriksa Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa rumah jabatan.

Baca Selengkapnya

Helena Lim Susul Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung soal Korupsi Timah Hari Ini

2 hari lalu

Helena Lim Susul Sandra Dewi Diperiksa Kejaksaan Agung soal Korupsi Timah Hari Ini

Crazy Rich PIK Helena Lim diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi timah. Menyusul Sandra Dewi yang tiba sejak pagi.

Baca Selengkapnya