AS Bujuk Korea Selatan untuk Jual Amunisi ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 November 2022 17:30 WIB

Howitzer self-propelled PzH 2000 (Panzerhaubitze 2000) 155mm dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) bersama Rheinmetall Landsysteme. PzH 2000 menggunakan amunisi standar NATO dengan sistem pemuatan dan manajemen amunisi otomatis. Jarak tembak amunisi standar dengan hulu ledak high explosive adalah 30 km, bila dibantu roket dapat menjangkau 40 km. Howitzer ini mampu menembak 12 putaran dalam satu menit. PzH 2000 dapat dioperasikan otomatis dengan sistem kontrol dan komando dari luar, menggunakan datalink. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat (AS) tengah membujuk Korea Selatan untuk menjual amunisi berupa peluru artileri dan kemudian dikirim ke Ukraina. Hal ini diungkapkan seorang pejabat AS seperti Reuters pada Jumat 11 November 2022.

Baca juga: Zelensky Minta Bantuan Senjata Mematikan dari Korea Selatan

Upaya ini dilakukan Washington meski Seoul bersikeras bahwa AS harus menjadi pengguna akhir amunisi yang dibeli. Korea Selatan juga menegaskan bahwa kebijakannya terhadap bantuan amunisi untuk Ukraina tidak berubah.

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas negosiasi yang sedang berlangsung, membenarkan bahwa Washington ingin mengirim peluru artileri 155mm Korea Selatan ke Ukraina.

Mengutip pejabat AS yang mengetahui kesepakatan itu, Wall Street Journal mengatakan perjanjian itu akan melibatkan 100.000 peluru artileri 155mm yang akan dikirim ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Pejabat itu mengatakan bahwa dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) dapat digunakan untuk membeli amunisi. Namun, tidak jelas apakah amunisi itu akan dikirim melalui wilayah AS.

Kementerian pertahanan Korea Selatan berkukuh bahwa pihaknya tidak akan memberikan bantuan senjata ke Ukraina. Seoul menyebut bahwa negosiasi yang sedang dilakukan "di bawah premis bahwa AS adalah pengguna akhir amunisi tersebut."

"Untuk menebus kekurangan persediaan amunisi 155mm di AS, negosiasi sedang berlangsung antara AS dan perusahaan Korea untuk mengekspor amunisi," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Sekutu AS, Korea Selatan telah berusaha untuk menghindari permusuhan dengan Rusia, baik karena alasan ekonomi maupun karena pengaruh yang dapat diberikan Moskow terhadap Korea Utara.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah meminta Korea Selatan untuk menyediakan senjata, yang katanya akan "sangat diperlukan".

Bulan lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan Seoul tidak memberikan senjata mematikan ke Ukraina. Pernyataan itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan keputusan penjualan senjata ke Ukraina akan menghancurkan hubungan bilateral.

Juru bicara Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pekan lalu bahwa Washington memiliki informasi bahwa Korea Utara diam-diam memasok Rusia dengan sejumlah peluru artileri sendiri untuk digunakan di Ukraina. Moskow dan Pyongyang telah membantah pengiriman senjata.

Baca juga: Korea Selatan Periksa Eks Pasukan Elit yang Bertempur di Ukraina

REUTERS

Berita terkait

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

8 menit lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 jam lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

3 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

7 jam lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

2 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya