Rusia Ukraina Bersiap Hadapi Pertempuran Terbesar di Kherson

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Oktober 2022 17:17 WIB

Sebuah truk lapis baja pasukan pro-Rusia diparkir di dekat gedung bekas dewan regional Ukraina selama konflik Ukraina-Rusia di kota Kherson yang dikuasai Rusia, Ukraina 25 Juli 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia sedang mempersiapkan untuk menghadapi pertempuran terberat di wilayah selatan strategis Kherson, menurut seorang pejabat senior Ukraina. Kremlin bersiap mempertahankan kota terbesar itu dari serangan balik Ukraina.

Baca: Ukraina Minta Pengungsi Tetap Tinggal di Luar Negeri selama Musim Dingin

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia telah dipukul mundur oleh Ukraina dan berisiko terjebak di tepi barat sungai Dnipro. Namun Kherson berada di tangah Rusia sejak hari-hari awal invasi ke Ukraina delapan bulan lalu.

Pihak berwenang yang ditempatkan Rusia sedang mengevakuasi penduduk ke tepi timur. Namun menurut Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, tidak ada tanda bahwa pasukan Rusia bersiap meninggalkan kota itu.

"Dengan Kherson semuanya jelas. Rusia mengisi kembali, memperkuat pengelompokan mereka di sana," kata Arestovych dalam video online Selasa malam. "Itu berarti tidak ada yang bersiap untuk mundur. Sebaliknya, pertempuran terberat akan terjadi di Kherson."

Dari empat provinsi yang dicaplok oleh Rusia pada September, Kherson adalah yang yang paling penting dan strategis. Kherson mengendalikan satu-satunya rute darat ke semenanjung Krimea yang direbut Rusia pada 2014 dan mulut Dnipro, sungai besar yang membelah Ukraina.

Advertising
Advertising

Yuri Sobolevsky, anggota dewan regional Kherson pro-Ukraina yang digulingkan, mengatakan bahwa pihak berwenang yang dibentuk Rusia kian menekan penduduk agar pergi meninggalkan Kherson secepatnya. "Prosedur pencarian dan penyaringan semakin intensif seperti pencarian mobil dan rumah," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.

Di wilayah Mykolaiv utara dan barat kota Kherson, duel artileri berkecamuk sepanjang Selasa, menurut sebuah pos dari garis depan di Rybar, melalui saluran pro-Rusia di Telegram.

Di distrik Ishchenka utara Kherson, pasukan Ukraina mencoba mengkonsolidasikan posisi namun dipaksa kembali ke garis sebelumnya, menurut pos tersebut. Militer Ukraina sedang mempersiapkan kemajuan di sepanjang garis depan.

Seorang reporter Reuters di sebuah dusun terpencil dekat bagian dari garis depan Kherson tidak mendengar tembakan atau tembakan artileri. Warga mengatakan mereka berharap pasukan Rusia akan segera mundur. "Anda tertidur di malam hari dan Anda tidak tahu apakah Anda akan bangun," kata Mikola Nizinets, 39, mengacu pada penembakan Rusia.

Tanpa listrik atau gas dan sedikit makanan atau air minum di daerah itu, banyak penduduk telah melarikan diri. Mereka meninggalkan ternak berkeliaran di antara amunisi yang dikeluarkan dari tanah.

Di timur laut, pasukan Rusia terus berusaha merebut kota Bakhmut, yang terletak di jalan utama menuju kota Sloviansk dan Kramatorsk di wilayah Donetsk, kata Staf Umum Ukraina, pada Rabu, 26 Oktober 2022.

Baca juga: AS: Rusia Memberi Tahu Akan Gelar Latihan Nuklir

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

7 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

8 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya