Pangkalan Militer Rusia Diserang Pria Bersenjata, 11 Orang Tewas Ditembak

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Oktober 2022 06:55 WIB

Tentara cadangan yang direkrut selama mobilisasi parsial menghadiri upacara sebelum keberangkatan ke pangkalan militer, di Sevastopol, Krimea, 27 September 2022. Rusia merekrut kembali warganya yang pernah bergabung dengan militer untuk berperang di Ukraina. REUTERS/Alexey Pavlishak

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria bersenjata menyerang pangkalan militer Rusia. Sebanyak 11 orang relawan tewas dan 15 lainnya terluka.

Baca: Latihan Nuklir NATO Melibatkan Pesawat Pengebom B-52

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan serangan dilakukan oleh pelaku dari negara bekas Soviet pada Sabtu, 15 Oktober 2022. Serangan terjadi di wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan Ukraina. Peristiwa itu terjadi selama sesi pelatihan senjata api kepada para relawan yang direkrut menjadi tentara Rusia.

"Pada 15 Oktober, dua warga negara dari eks Soviet melakukan aksi teror di tempat latihan distrik militer Barat di wilayah Belgorod," tulis kantor berita negara mengutip Kementerian Pertahanan. "Akibatnya, 11 orang terluka parah, 15 orang lainnya menderita luka berat dan dibawa ke fasilitas medis."

Kedua penyerang tewas setelah ditembak. Pelaku dari CIS atau Persemakmuran Negara-Negara Merdeka bekas bagian dari Uni Soviet.

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan dalam sebuah wawancara YouTube bahwa para penyerang berasal dari negara Asia Tengah Tajikistan. Mereka menembak atas nama agama.

Advertising
Advertising

Tajikistan adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim, sementara sekitar setengah dari orang Rusia menganut berbagai agama Kristen. Kementerian Rusia mengatakan para penyerang berasal dari sebuah negara di Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, yang terdiri dari sembilan bekas republik Soviet termasuk Tajikistan.

Situs berita independen Rusia Sota Vision mengatakan serangan itu terjadi di kota kecil Soloti, dekat perbatasan Ukraina dan sekitar 105 km (65 mil) tenggara Belgorod.

Lebih dari 200.000 orang telah wajib militer menjadi angkatan bersenjata Rusia sejak pengumuman mobilisasi parsial pada 21 September. Rancangan pengumuman tersebut memicu protes dan beberapa serangan terhadap kantor perekrutan.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Sabtu bahwa pasukannya menghadapi situasi paling sulit di dekat kota timur Bakhmut, yang telah diserang oleh tentara Rusia selama berminggu-minggu. Ukraina merebut kembali wilayah di timur dan selatan, yang diduduki Rusia selama berbulan-bulan, tetapi menghadapi tantangan berat di beberapa daerah.

"Situasi yang sangat parah terus berlanjut di wilayah Donetsk dan Lugansk," kata Zelensky. Ia merujuk pada dua wilayah yang menurut Rusia telah dicaploknya. "Yang paling sulit adalah di dekat Bakhmut, seperti hari-hari sebelumnya. Kami masih mempertahankan posisi kami," katanya.

Zelensky mengatakan hampir 65.000 orang Rusia telah tewas sejauh ini sejak invasi 24 Februari, angka yang jauh lebih tinggi dari perkiraan resmi Moskow pada 21 September yaitu 5.937 orang tewas. Pada bulan Agustus Pentagon mengatakan Rusia telah menderita antara 70.000 dan 80.000 korban, baik tewas atau terluka.

Baca: Putin: Mobilisasi Warga Penting untuk Pertahankan Garis Depan

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya