TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa pemanggilan pasukan cadangan Rusia untuk berperang di Ukraina, sangat penting untuk mempertahankan garis depan, tetapi mobilisasi akan berakhir dalam beberapa minggu ke depan.
Rusia telah melakukan mobilisasi untuk memperkuat front setelah Ukraina memenangkan kembali wilayahnya dalam beberapa pekan terakhir. Moskow juga mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah termasuk empat wilayah Ukraina yang dianeksasi akhir bulan lalu.
"Garis kontak adalah 1.100 km, sehingga praktis tidak mungkin untuk menahannya dengan pasukan yang hanya terdiri dari tentara bayaran, terutama karena mereka mengambil bagian dalam kegiatan ofensif," kata Putin pada konferensi pers di akhir pertemuan puncak. di Kazakhstan, menambahkan bahwa mereka yang dimobilisasi sedang dilatih dengan benar.
Baca juga Ukraina Klaim Bebaskan 600 Pemukiman dari Pendudukan Rusia
Putin mengatakan tidak ada rencana untuk serangan besar-besaran baru di Ukraina "untuk saat ini" setelah penembakan 100 rudal jelajah Rusia minggu ini, terutama pada infrastruktur listrik.
Itu adalah serangan udara terbesar Rusia dalam konflik hampir 8 bulan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
"Kami tidak menetapkan tugas untuk menghancurkan Ukraina. Tidak, tentu saja tidak," kata Putin, menggambarkan perang yang dia mulai pada 24 Februari sebagai tidak menyenangkan tetapi mengatakan dia tidak menyesal.
Komentar Putin akan menambah spekulasi bahwa pasokan rudal jelajah Rusia semakin berkurang.
Selama dua minggu ke depan, katanya, Rusia akan mengakhiri mobilisasi, yang telah dikritik oleh beberapa sekutu nasionalis garis keras Kremlin dan menyebabkan ribuan orang Rusia melarikan diri ke negara-negara tetangga untuk menghindari wamil.
Dia juga mengulangi posisi Kremlin bahwa Rusia bersedia mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri apa yang disebutnya operasi militer khusus, meskipun dia mengatakan pembicaraan akan membutuhkan mediasi internasional jika Ukraina mau ambil bagian.
Secara keseluruhan, komentar Putin tampaknya menunjukkan nada sedikit melunak saat perang mendekati akhir bulan kedelapan, setelah berminggu-minggu kemajuan Ukraina dan kekalahan signifikan Rusia.
Ukraina melancarkan serangan balasan pada akhir Agustus terhadap pasukan Rusia yang menduduki negara itu sejak awal invasi mereka pada Februari, mendorong mereka keluar dari sebagian besar wilayah di timur laut dan menempatkan mereka di bawah tekanan berat di selatan.
Baca juga 50 Anggota NATO Berkumpul, Bantu Ukraina Tangkis Rudal Rusia
Sekutu dekat Moskow, Belarusia, memerintahkan pasukan untuk dikerahkan bersama pasukan Rusia di dekat Ukraina minggu ini, yang memicu kekhawatiran bahwa negara itu mungkin mengirim pasukannya melintasi perbatasan untuk pertama kalinya.
Pada hari Jumat Presiden Alexander Lukashenko mengatakan, Belarus siaga terorisme karena ketegangan di perbatasan. Ukraina membantah menyerang Belarusia.