Faksi-faksi Palestina Meneken Perjanjian Rekonsiliasi

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 14 Oktober 2022 15:07 WIB

Militan Jihad Islam Palestina dan warga berdiri dekat roket saat mengikuti unjuk rasa anti-Israel, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Aljir - Faksi-faksi Palestina yang bersaing menyetujui kesepakatan rekonsiliasi untuk menyelesaikan perselisihan selama 15 tahun melalui pemilu baru di wilayah pendudukan Palestina. Pertemuan dilaksanakan di Aljir yang dimediasi oleh pemerintah Aljazair.

Baca: Pejuang Palestina Tembak Mati Prajurit Israel di Tepi Barat

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemimpin senior Fatah, Azzam al-Ahmad; Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniya; dan Sekretaris Jenderal Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, Talal Naji.

Tokoh Palestina lainnya yang diundang untuk menandatangani dokumen tersebut di antaranya anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Ahmed Majdalani; Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti; dan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Palestina, Bassam al-Salhi.

“Ini adalah momen bersejarah, di mana kita melihat Yerusalem,” kata Haniya sebelum dia berterima kasih kepada Presiden Aljazair Abdulmajeed Tabboune yang telah mensponsori perundingan, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis, 13 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Adapun al-Ahmad mengatakan bangga bisa dibantu Presiden Tabboune untuk menandatangani kesepakatan ini dan menyingkirkan perpecahan di Palestina. “Sebagai Fatah, kami berjanji menjadi yang pertama melaksanakan perjanjian ini,” ujar dia.

Perjanjian tersebut ditandatangani setelah para pemimpin 14 faksi, termasuk gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, berunding selama dua hari menjelang pertemuan puncak Arab di Aljir pada November nanti.

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan kesepakatan itu tidak termasuk bagian mengenai pembentukan pemerintah persatuan tetapi mencakup klausul tentang pengembangan struktur PLO, pembentukan dewan nasionalnya, dan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Meski ada keraguan perjanjian itu akan memberikan perubahan nyata, warga Palestina mengikuti pembicaraan di Aljazair dengan sedikit optimisme bahwa kesepakatan akan membawa perubahan. Mereka ragu mengingat janji pemilu sebelumnya gagal terwujud.

Berdasarkan perjanjian tersebut, masing-masing faksi berjanji mempercepat penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden di semua wilayah Palestina, termasuk Yerusalem, dalam waktu satu tahun. Mereka juga mengakui PLO, yang dipimpin oleh Abbas, sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina.

Perpecahan politik sejak 2007 telah melemahkan aspirasi Palestina untuk menjadi negara dan telah menghalangi pemilu sejak pemungutan suara terakhir pada 2005 dan 2006. Kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif meletakkan dasar bagi perpecahan politik. Kelompok yang menentang perdamaian dengan Israel itu menguasai Jalur Gaza pada 2007 sedangkan Otoritas Palestina yang didukung Barat bertahan di wilayah pendudukan Tepi Barat. Sejak itu, Gaza berada di bawah blokade brutal Israel-Mesir dan telah menghadapi setidaknya tiga serangan Israel.

“Kami memiliki harapan yang sangat tinggi kali ini, terutama karena serangan Israel terbaru terhadap rakyat kami,” kata Hazem Qassem kepada Al Jazeera.

Sebelumnya, Fatah dan Hamas telah berusaha menyelesaikan perbedaan di antara mereka dalam beberapa putaran pembicaraan. Mereka bahkan telah sepakat membentuk pemerintahan sementara, tetapi rekonsiliasi tak kunjung terwujud.

Baca: Kisah Warga Palestina di Kuburan Gaza dan 'Bau Kematian' Menyengat

AL JAZEERA

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

34 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

23 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya