TEMPO.CO, Yerusalem - Pejuang Palestina menembak mati seorang prajurit Israel, Sersan Satu Ido Baruch, di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Selasa, 11 Oktober 2022. Sumber di militer Israel menyatakan sekelompok orang bersenjata mengklaim bertanggung jawab atas penyergapan di pinggir jalan itu.
Baca: Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina dalam Bentrokan
Penembakan terjadi di permukiman Yahudi yang terletak di antara Nablus dan Jenin. Dua kota Palestina tersebut menjadi saksi serangan intensif tentara Israel menyusul serentetan serangan di jalanan oleh kelompok bersenjata.
Juru bicara militer Israel menyatakan dua orang bersenjata tiba-tiba menembaki Baruch, 21 tahun, di dekat permukiman Shavei Shomron. Tentara Israel sedang mencari kelompok bersenjata yang kabur dengan sebuah mobil itu. Mereka memeriksa seluruh mobil yang melintas di wilayah tersebut. Melalui cuitan di Twitter, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjanji akan membekuk teroris dan para penyokongnya.
Dalam sebuah pernyataan, sekelompok pria bersenjata Nablus yang menamakan dirinya “Sarang Para Singa” mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.
Ini bukan insiden penembakan pertama dalam sepekan terakhir. Tiga hari sebelumnya, seorang prajurit Israel berusia 18 tahun tewas ditembak di pos pemeriksaan di dekat kamp pengungsi Palestina di Shuafat, Yerusalem timur.
Pasukan Israel masih mencari penembak yang diduga pria Shuafat berumur 22 tahun. Mereka menutup pintu masuk ke kamp pengungsi. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sekolah di sana tutup pada Senin, 10 Oktober 2022.
Anggota legislatif Palestina, Ahmad Tibi, mengunjungi kamp tersebut pada Selasa, 11 Oktober 2022 dan mengatakan para pemukim sengsara akibat penutupan itu. “Orang sakit tidak bisa keluar untuk dirawat, toko roti kosong, beberapa dokter dan perawat tidak bisa masuk. Ini penderitaan. Ini hukuman kolektif,” ,” kata Tibi seperti dikutip Al Jazeera.
Ketegangan di wilayah Tepi Barat juga menelan korban warga Palestina. Empat remaja Palestina tewas ditembak tentara Israel di Wilayah itu sejak Jumat, 7 Oktober 2022. Tiga hari kemudian, seroang remaja Palestina berusia 12 tahun meninggal karena luka-luka yang dia derita dalam serangan pasukan Israel di Jenin pada bulan lalu. Pasukan Israel menyerang wilayah Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir, terutama di Wilayah Nablus dan Jenin. Perlawanan bersenjata Palestina lebih terorganisasi di dua kota tersebut dan muncul kelompok-kelompok pejuang baru di sana.
Lebih dari 80 warga Palestina, termasuk pejuang dan warga sipil, terbunuh sejak Januari 2022. Jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh, ditembak mati pada Mei lalu ketika meliput serangan Israel di Jenin. Komisi Eropa menggambarkan tahun ini merupakan yang paling berdarah sepanjang pendudukan Tepi Barat sejak 2008.
Baca: Kisah Warga Palestina di Kuburan Gaza dan 'Bau Kematian' Menyengat
REUTERS | THE TIMES OF ISRAEL