Jair Bolsonaro Sebut Sanksi ke Rusia Tak Berhasil

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Juli 2022 20:00 WIB

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadiri KTT iklim global Earth Day virtual melalui tautan video di Brasilia, Brasil 22 April 2021. [Marcos Correa / Kantor Kepresidenan Brasil melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Kamis, 7 Juli 2022, mengutarakan pandangan kalau sanksi-sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara Barat ke Rusia, tidak berhasil. Ucapan Bolsonaro ini sama dengan pandangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Hambatan-hambatan ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat dan Eropa terhadap Rusia, tidak berhasil,” kata Bolsonaro, yang juga meyakinkan dia tidak memihak siapapun.

Foto udara menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 3 April 2022. Warga sipil yang terperangkap di Mariupol berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir. REUTERS/Pavel Klimov

Advertising
Advertising

Menurut Bolsonaro, sanksi-sanksi yang dikenakan pada Rusia telah membuat Brasil bisa mendapatkan pupuk dari Rusia, yang sangat berguna bagi pertanian Brasil. Dia pun menyebut bahwa Brasil dan Rusia punya kekhawatiran yang sama atas kedaulatan Amazon.

Bolsonaro dan Presiden Putin terakhir kali bertatap muka beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Ucapan Bolsonaro soal sanksi ke Rusia yang dinilainya tidak berhasil, kemungkinan bisa membuat hubungan Brasil dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, mengalami penurunanm yang sebelumnya sudah mengkritik hubungan Negeri Samba itu dengan Rusia.

Bolsonaro sering digambarkan oleh negara-negara lain sebagai pengelola hutan bagi pelanggar kedaulatan Brasil. Pada Juni 2022, Bolsonaro dan Presiden Putin saling bertelepon. Ketika itu, keduanya membahas soal ketahanan pangan dunia dan memperkuat niat kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis.

Sebelumnya pada Kamis pagi, 7 Juli 2022, Presiden Putin mengatakan sanksi-sanksi negara-negara Barat sangat jelas telah menciptakan sejumlah kerumitan. Sanksi yang dijatuhkan ke Rusia sama sekali tidak seperti yang diharapkan para penggagas serangan ekonomi ke Rusia.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada pertengahan Juni 2022 memprediksi perang Ukraina bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dia pun mengakui perang Ukraina telah memakan biaya besar, bukan hanya untuk dukungan militer, namun juga karena kenaikan energi dan harga bahan makanan

Sumber: Reuters

Baca juga : Wanita Tewas Ditikam di Dekat Lokasi Pertemuan Partai Politik Swedia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

1 hari lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

2 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya