Erdogan Ngotot Tolak Finlandia dan Swedia Masuk NATO

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 17 Mei 2022 17:31 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersikeras tidak akan menyetujui keanggotaan NATO yang diajukan oleh Finlandia dan Swedia. Dalam pernyataan persnya pada Senin, 16 Mei 2022, Erdogan menuduh dua negara di Eropa Utara itu menyembunyikan teroris dan memberlakukan sanksi militer pada Turki setelah serbuan ke Suriah pada 2019 lalu.



"Bagaimana kita bisa mempercayai mereka?Mereka akan datang ke Turki pada hari Senin. Apakah mereka datang untuk meyakinkan kita? Maaf saja, tetapi mereka seharusnya tidak usah melelahkan diri mereka sendiri," kata Erdogan seperti dikutip dari Independent, Selasa, 17 Mei 2022.




Erdogan mencap Swedia sebagai “tempat penetasan” organisasi teroris, dan menuduh Stockholm memiliki teroris di parlemennya. Dia juga mengklaim bahwa pakta pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat itu, akan menjadi tempat perwakilan organisasi teroris terkonsentrasi jika kedua negara bergabung.



Media milik pemerintah Turki TRT Haber mewartakan pada Senin kemarin bahwa Swedia dan Finlandia belum memberikan persetujuan untuk pemulangan 33 orang yang diminta Turki, termasuk anggota kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan pengikut Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara mengatur upaya kudeta pada 2016.



Sebelumnya pada Senin kemarin, Presiden Finlandia Sauli Niinisto bersama Perdana Menteri Sanna Marin membuat pengumuman bersejarah soal pengajuan keanggotaan NATO. Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengikuti langkah Finlandia dengan mengatakan bahwa Stockholm akan mengakhiri 200 tahun netralitasnya, dengan dukungan mayoritas suara di parlemen.

Advertising
Advertising

Adapun NATO berharap Turki tidak akan menahan keanggotaan Finlandia dan Swedia, yang ingin masuk ke lembaga itu. Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Senin kemarin mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya optimisits dapat mengatasi kekhawatiran yang telah diungkapkan Turki, dengan cara tidak menunda keanggotaan (dua negara tersebut).



Percakapan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO semakin sering dibahas setelah invasi Rusia terhadap Ukraina. Sebagai negara tetangga Eropa Utara, Finlandia dan Swedia akan rela melepas status netralnya sejak Perang Dingin jika gabung NATO.



Meskipun jadi mitra NATO sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014, negara-negara Nordik itu memilih untuk tidak ikut campur dengan aliansi dalam keanggotaan. Akan tetapi, invasi Rusia ke Ukraina telah memaksa Swedia dan Finlandia untuk meninjau ulang apakah netralitas militer mereka dengan tidak bergabung ke NATO, masih merupakan cara terbaik untuk memastikan keamanan nasional.



Terkait upaya Finlandia dan Swedia bergabung ke NATO, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin, 16 Mei 2022, mengatakan, Moskow tidak melihat hal ini sebagai masalah karena merasa tidak ada ancaman langsung ke Rusia. Namun dia memperingatkan, jika aliansi itu hendak memindahkan lebih banyak pasukan atau perangkat keras militer ke wilayah anggota barunya, maka itu akan “tentu saja memicu reaksi”.



THE INDEPENDENT I REUTERS

Baca juga: Elon Musk Sebut VW Produsen Mobil Listrik Terbesar Kedua Setelah Tesla

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

3 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

8 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

9 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

10 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya