Rusia Klaim 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

Kamis, 14 April 2022 12:05 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu, 13 April 2022, mengklaim 1.000 lebih marinir Ukraina menyerah di kota pelabuhan Mariupol. Rusia juga menyatakan bakal merebut kota strategis yang terletak di Ukraina timur.

Jika Rusia mengambil alih distrik industri Azovstal, tempat marinir membuka front pertahanan, mereka akan memiliki kendali penuh atas Mariupol, pelabuhan utama Laut Azov di Ukraina. Langkah ini akan memperkuat koridor darat selatan sebelum serangan baru yang diharapkan terjadi di timur negara itu.

“Di Kota Mariupol, dekat Pabrik Besi dan Baja Ilyich, sebagai upaya dari serangan yang berhasil dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah," kata Kemenhan Rusia, dikutip dari Reuters, 13 April 2022.

Dikelilingi dan dibombardir oleh pasukan Rusia selama berminggu-minggu dan menjadi fokus dari beberapa pertempuran paling sengit dalam perang, Mariupol akan menjadi kota besar pertama yang jatuh sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 162 perwira termasuk di antara marinir yang telah menyerah kepada pasukan separatis Rusia dan pro-Rusia.

Advertising
Advertising

Jenderal Ukraina mengatakan pasukan Rusia melanjutkan serangan ke Azovstal dan pelabuhan, tetapi juru bicara kementerian pertahanan Ukraina mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang penyerahan diri.

Jurnalis Reuters yang meliput bersama separatis yang didukung Rusia melihat api mengepul dari daerah Azovstal pada hari Selasa.

Pada Senin, Brigade Marinir ke-36 Ukraina mengatakan sedang mempersiapkan pertempuran terakhir di Mariupol. Pertempuran ini akan berakhir dengan kehancuran total atau penangkapan karena pasukannya kehabisan amunisi.

Puluhan ribu orang diyakini tewas di Mariupol, dan Rusia telah mengerahkan ribuan tentara di daerah itu untuk serangan baru, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Kami telah menghancurkan lebih banyak senjata dan peralatan militer Rusia daripada yang dimiliki beberapa tentara di Eropa saat ini. Tapi ini tidak cukup," katanya dalam video yang diunggah ke media sosial, mengulangi permintaan suplai untuk tank, jet tempur, dan sistem rudal.

Ukraina juga menuduh Rusia memblokir konvoi bantuan ke puluhan ribu warga sipil yang katanya masih terjebak di Mariupol.

Baca: Wali Kota Mariupol: Rusia Mengkremasi Pasukan Ukraina, kemudian Membawanya ke Mall

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya