Hubungan dengan Barat Memanas, Vladimir Putin Pantau Latihan Nuklir Rusia

Sabtu, 19 Februari 2022 12:32 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bertepuk tangan saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Beijing, Cina, 4 Februari 2022. Putin menjadi tamu asing utama dalam upacara pembukaa, berada di Cina untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memantau latihan pasukan nuklir Rusia pada hari Sabtu 19 Februari 2022, di tengah ketegangan dengan Barat atas krisis Ukraina. Kementrian Pertahanan Rusia menyebut latihan itu akan melibatkan peluncuran rudal jelajah dan balistik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan itu akan menguji kesiapan komando dan kontrol militer, kru tempur, kapal perang dan pembawa rudal strategis, serta keandalan senjata nuklir dan non-nuklir strategis. Mereka akan melibatkan Angkatan Udara Rusia, Distrik Militer Selatan, Pasukan Rudal Strategis, Armada Utara dan Armada Laut Hitam.
Berdasarkan data Institut Internasional untuk Studi Strategis seperti dilaporkan Reuters, pasukan roket strategis Rusia berjumlah 50.000 personel dari keseluruhan kekuatan militer aktifnya yang berjumlah 900.000. Peralatan teknologi Rusia juga disebut telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Walau Putin mengawasi latihan pasukan nuklir ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan latihan itu adalah bagian dari proses pelatihan biasa saja. Dia membantah latihan itu menandakan eskalasi menyusul kebuntuan situasi Ukraina.
Presiden Putin sendiri sebelumnya menegaskan jika Rusia tidak mau terlibat perang di perbatasan Ukraina, menyusul kabar penarikan sebagian pasukan militernya. Demi menghindari konfrontasi, Putin bahkan menyarankan supaya ada langkah diplomatik yang konstruktif antara Moskow dan negara-negara Barat.
"Tentu saja kami tidak menginginkan (terjadi) perang. Kami mengajukan proses negosiasi dengan tujuan kesepakatan tercapai demi memastikan keamanan bagi semua orang," kata Putin setelah berdiskusi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, seperti dilansir dari Sky News, Rabu 16 Februari 2022.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina kapan saja. Indikasi ini kian kental setelah pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Moskow saling tembak pada Kamis 17 Februari dini hari.
Baku tembak antara Ukraina dan pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur itu menimbulkan kekhawatiran. Pejabat Barat telah lama memperingatkan bahwa Moskow mencoba membuat dalih untuk invasi. Skenario itu diyakini sedang berlangsung sekarang.

Baca: Joe Biden Ingatkan Rusia Bisa Serang Ukraina Kapan Saja

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya