Rusia Tarik 10.000 Pasukan dari Perbatasan Ukraina Usai Sebulan Latihan Militer

Reporter

Tempo.co

Minggu, 26 Desember 2021 12:15 WIB

Anggota Brigade Mekanik Terpisah ke-92 Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di lapangan tembak di wilayah Kharkiv, Ukraina, dalam gambar selebaran ini yang dirilis 20 Desember 2021. Ukraina menuduh Rusia mengerahkan sekitar 90.000 tentara di sepanjang perbatasan panjang mereka. Layanan Pers Brigade Mekanik Terpisah ke-92/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 10.000 tentara Rusia telah kembali ke pangkalan permanen setelah latihan militer selama sebulan di dekat Ukraina. Menurut kantor berita Interfax yang mengutip militer Rusia, latihan itu diadakan di beberapa wilayah dekat Ukraina, termasuk di Krimea, Rostov dan Kuban di Rusia Selatan. Wilayah Krimea dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

Pengerahan puluhan ribu tentara Rusia ke utara, timur dan selatan Ukraina telah memicu kekhawatiran di Kyiv. Ukraina khawatir Moskow sedang merencanakan serangan.

Rusia menyangkal rencana penyerangan tersebut. Rusia mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan janji dari negara-negara Barat, termasuk NATO untuk tidak memperluas aliansi ke arah timur menuju perbatasan Rusia. Moskow juga mengatakan bahwa mereka dapat mengerahkan pasukannya di wilayah Rusia sesuai keinginan.

Jumlah pasukan Rusia yang baru-baru ini dipindahkan lebih dekat ke Ukraina bervariasi dari 60.000 hingga 90.000. Dalam satu dokumen intelijen AS menunjukkan bahwa jumlah itu bisa meningkat hingga 175.000 orang.

Dokumen intelijen, yang diperoleh The Washington Post, termasuk foto satelit dari penumpukan militer.

Advertising
Advertising

Laporan penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina datang lebih dari dua minggu setelah Presiden Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon selama lebih dari dua jam. Selama percakapan itu, Gedung Putih mengatakan Biden memperingatkan Putin bahwa Moskow akan menderita konsekuensi ekonomi jika memobilisasi serangan terhadap Ukraina.

Biden juga dilaporkan memberikan opsi untuk meredakan situasi melalui saluran diplomatik dengan AS dan negara-negara Eropa lainnya.

Baca: Jaksa Agung Minta Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko Ditahan

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya