Top 3 Dunia: Eks Pilot Boeing Dituntut 100 Tahun, Myanmar Curigai AS dan Eropa

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Oktober 2021 06:00 WIB

Puing-puing pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta - Pangkal Pinang. Investigasi terbaru mengungkap detik-detik terakhir sebelum pesawat Lion Air Boeing 737 MAX jatuh pada 29 Oktober 2018. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari bekas pilot Boeing dituntut 100 tahun penjara karena menyembunyikan informasi. Akibatnya dua pesawat yaitu Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh dan menyebabkan ratusan korban tewas.

Berita kedua top 3 dunia adalah pelaku pembunuhan anggota parlemen Inggris Sir David Amess yang saat ini ditahan bernama Ali Harbi Ali. Ia adalah warga Inggris keturunan Somalia. Terakhir yaitu Myanmar yang mencurigai keterlibatan AS dan Eropa hingga tak diundang ke acara KTT ASEAN. Berikut selengkapnya:

1. Buntut Jatuhnya Pesawat Lion Air, Eks Pilot Boeing Dituntut 100 Tahun Penjara

Jatuhnya dua pesawat buatan Boeing membuat seorang bekas pilotnya terjerat pidana. Mark Forkner, mantan pilot Boeing, dituntut hukuman 100 tahun penjara karena karena diduga memberikan informasi palsu dan tidak lengkap kepada Federal Aviation Administration (FAA) tentang sistem di pesawat.

Informasi palsu diberikan dalam insiden jatuhnya pesawat Lion Air di Indonesia pada 2018 dan pesawat Ethiopian Airlines pada 2019. Dua kecelakaan pesawat terbang ini menyebabkan 346 orang tewas.

Dikutip dari Sky News, Forkner, 49, didakwa dengan dua tuduhan penipuan yang melibatkan suku cadang pesawat dalam perdagangan antarnegara bagian. Dia juga didakwa atas empat tuduhan penipuan kawat. Proses hukum berlangsung di Texas, Amerika Serikat. Jika terbukti bersalah, Forkner terancam hukuman 100 tahun penjara.

Dugaan penipuan yaitu pada Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS). Sistem itu seharusnya membantu pilot menerbangkan pesawat, namun ternyata mendorong membuat hidung pesawat jatuh ke tanah.

Forkner disebut sengaja tak memberi tahu FAA dan pilot tentang sistem MCAS ketika 737 Max mulai beroperasi. Pria berusia 49 tahun ini sebelumnya adalah kepala pilot teknis pada program Max. Dia dituduh mengetahui perubahan penting MCAS pada 2016, namun menyembunyikan informasi tersebut dari FAA.

Advertising
Advertising

Menurut Jaksa, Forkner dengan sengaja tidak menyebutkan masalah pada MCAS untuk pelatihan tambahan bagi pilot. Sebabnya ongkos pelatihan setiap pesawat mencapai US$ 1 juta.

Dalam pesan yang dipublikasikan pada 2019, Forkner disebut telah memberi tahu karyawan Boeing lainnya bahwa masalah pada MCAS mengerikan dalam simulasi penerbangan. Namun dia sengaja tidak memberi tahu FAA.

"Forkner sengaa menyembunyikan informasi penting dari regulator dalam upaya untuk menghemat uang Boeing," ujar pengacara Chad Meacham.

Forkner juga disebut tak berperasaan karena menyesatkan FAA. "Departemen Kehakiman tidak akan mentolerir penipuan, terutama di industri yang taruhannya sangat tinggi," ujar Meacham.

Forkner saat ini tidak lagi bekerja untuk meninggalkan Boeing. Produsen pesawat terbang Boeing telah setuju membayar kompensasi untuk keluarga korban kecelakaan pesawat.

Ihwal tuduhan tersebut, Forkner mengaku tidak bersalah dan minta dibebaskan. Pengacaranya, David Gerger mengatakan Forkner semestinya tidak dituntut dan tidak bertanggung jawab atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines tersebut.

"Jika pemerintah membawa kasus ini ke pengadilan, kebenaran akan menunjukkan bahwa Mark tidak menyebabkan tragedi ini, dia tidak berbohong, dan tidak seharusnya dituntut," kata pengacara Forkner, David Gerger dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

<!--more-->

2. Pembunuh Anggota Parlemen Inggris David Amess Bernama Ali Harbi Ali

Pelaku pembunuhan anggota parlemen Inggris Sir David Amess yang saat ini ditahan bernama Ali Harbi Ali, seorang warga Inggris keturunan Somalia, menurut surat kabar Sky News pada Ahad.

Ali Harbi Ali, 25 tahun, ditangkap pada Jumat di lokasi serangan dan akan tetap ditahan sampai 22 Oktober setelah diberikan surat perintah penahanan lebih lanjut di bawah Undang-Undang Terorisme di Pengadilan Magistrat Westminster pada Sabtu malam.

Ali Harbi Ali adalah warga negara Inggris. Ia datang ke Inggris bersama keluarganya dari Somalia pada 1990-an, di mana ayahnya adalah pejabat senior pemerintah di negara Afrika, menurut surat kabar The Sun.

Dia tidak diketahui oleh dinas keamanan di masa lalu, meskipun penyelidikan sedang berlangsung dan rincian baru dapat muncul.

Petugas Polisi Metropolitan juga telah melakukan pencarian di tiga alamat di wilayah London, menurut Sky News, 17 Oktober 2021.

Sir David Amess, 69 tahun, anggota parlemen senior Konservatif untuk Southend West, ditikam berkali-kali saat dia menjumpai konstituennya dalam kunjungan mingguan di sebuah gereja Methodist di Leigh-on-Sea, Essex.

Polisi mengatakan kepada Reuters tersangka diyakini beraksi sendirian. Ali Harbi Ali diyakini telah melakukan perjalanan sejauh 80 km dengan kereta api untuk melakukan pembunuhan dan mengaku membunuh Sir David Amess.

Ali Harbi Ali dikabarkan menunggu sebelum menikam politisi Konservatif itu sebanyak 17 kali, kemudian duduk diam menunggu polisi datang.

Dalam pernyataan Sabtu pagi, polisi mengatakan penyelidikan awal telah mengungkapkan motif potensial terkait dengan ekstremisme Islam. Polisi mengatakan mereka diberikan surat perintah untuk menahan pria itu sampai hari Jumat sebelum mereka harus memutuskan apakah akan menuntutnya.

Serangan terhadap David Amess terjadi lima tahun setelah pembunuhan Jo Cox, seorang anggota parlemen Inggris dari oposisi Partai Buruh, dan insiden ini telah mendorong peninjauan kembali keamanan untuk politisi terpilih.

<!--more-->

3. Tidak Diundang KTT ASEAN, Junta Myanmar Tuduh Ada Campur Tangan Amerika dan UE

Juru bicara pemerintah junta Myanmar menyalahkan intervensi asing atas ditolaknya pemimpin junta militer Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN akhir bulan ini.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada kantor berita BBC Burma, Amerika Serikat dan perwakilan dari Uni Eropa telah menekan para pemimpin 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengecualikan pemimpin junt militer Jenderal Min Aung Hlaing dari KTT akhir bulan ini.

"Intervensi asing juga bisa dilihat di sini," katanya, dikutip dari Reuters, 17 Oktober 2021.

"Sebelumnya, kami mengetahui bahwa beberapa utusan dari beberapa negara bertemu dengan urusan luar negeri AS dan menerima tekanan dari UE," kata juru bicara itu.

Junta Myanmar mengatakan perkiraan jumlah korban tewas itu dilebih-lebihkan.

<!--more-->

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Jumat mengatakan keputusan ASEAN mengecualikan keterlibatan junta adalah langkah yang tepat.

Sebaliknya, ASEAN akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuan puncak regional bulan ini.

Keputusan yang diambil oleh para menteri luar negeri ASEAN ini dilakukan pada pertemuan darurat pada Jumat malam. Langkah ini juga menandai tindakan langka ASEAN yang biasanya memilih kebijakan non-intervensi.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah mengusulkan junta Myanmar tidak perlu dilibatkan dalam KTT ASEAN sampai demokrasi pulih Myanmar.

"Indonesia mengusulkan partisipasi Myanmar di KTT tidak harus diwakili di tingkat politik sampai Myanmar memulihkan demokrasi melalui proses inklusif," kata Menlu Retno melalui Twitter.

Dalam pertemuan darurat para menteri ASEAN hari Jumat, Retno Marsudi menggarisbawahi tidak adanya kemajuan berarti dalam implementasi Konsensus Lima Poin yang disepakati para pemimpin ASEAN dan Junta Myanmar untuk membantu menyelesaikan krisis di negeri itu.

Malaysia, Filipina, dan Singapura juga menyatakan dukungan agar pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak disertakan dalam pertemuan puncak ASEAN, menurut kantor berita Antara.

Kementerian luar negeri Singapura mengatakan pada Sabtu, langkah untuk mengecualikan kepala junta Min Aung Hlaing adalah "keputusan yang sulit tetapi diperlukan untuk menegakkan kredibilitas ASEAN".

Alasan ASEAN menolak Min Aung Hlain karena kurangnya kemajuan yang dibuat pada komitmen untuk memulihkan perdamaian di Myanmar yang telah disepakati junta dengan ASEAN pada bulan April.

Singapura juga mendesak Myanmar untuk bekerja sama dengan utusan khusus ASEAN, Menteri Luar Negeri kedua Brunei Erywan Yusof.

Kunjungan Erywan telah tertunda karena pihak junta dalam beberapa pekan terakhir. Ia telah meminta untuk bertemu dengan semua pihak di Myanmar, termasuk pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, yang ditahan dalam kudeta.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan minggu ini Erywan akan diterima di Myanmar, tetapi tidak akan diizinkan untuk bertemu Suu Kyi karena dia didakwa melakukan kejahatan.

Menteri luar negeri Malaysia mengatakan akan tergantung pada junta Myanmar untuk memutuskan perwakilan alternatif untuk KTT.

"Kami tidak pernah berpikir untuk mengeluarkan Myanmar dari ASEAN, kami percaya Myanmar memiliki hak yang sama (seperti kami)," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, kantor berita Bernama melaporkan.

Ketua ASEAN saat ini, Brunei Darussalam, mengatakan seorang tokoh non-politik dari Myanmar akan diundang ke KTT 26-28 Oktober, setelah tidak ada konsensus yang dicapai untuk kehadiran perwakilan politik.

"Karena tidak ada kemajuan yang memadai...serta kekhawatiran atas komitmen Myanmar, khususnya dalam membangun dialog konstruktif di antara semua pihak terkait, beberapa Negara Anggota ASEAN merekomendasikan agar ASEAN memberi ruang kepada Myanmar untuk memulihkan urusan dalam negerinya dan kembali normal," Kata Brunei, Reuters melaporkan.

Brunei tidak menyebutkan nama Min Aung Hlaing atau nama siapa yang akan diundang menggantikannya.

Brunei mengatakan beberapa negara anggota telah menerima permintaan dari Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, yang dibentuk oleh penentang junta Myanmar, untuk menghadiri KTT ASEAN.

REUTERS | BBC | BERNAMA | ANTARA



Berita terkait

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.

Baca Selengkapnya