Top 3 Dunia: Gaya Hidup Mewah Kim Jong Un, Pakistan Disebut Terkait Taliban
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 15 September 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler dalam top 3 dunia kemarin, Selasa, 14 September 2021 dimulai dari gaya hidup mewah Kim Jong Un. Pemimpin Korea Utara ini dusebut memiliki ratusan mobil hingga resort mewah.
Berita selanjutnya adalah Amerika Serikat yang mengkaji hubungan dengan Pakistan karena diduga memiliki kaitan dengan Taliban. Berita terakhir yaitu beredar foto-foto kelompok Taliban sedang bersantai di villa mewah milik mantan panglima perang Afghanistan. Berikut berita lengkapnya:
1. Gaya Hidup Mentereng Kim Jong Un, Punya Ratusan Mobil Mewah dan Private Resort
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un selain terkenal dengan ketegasannya, ia juga terkenal dengan gaya hidupnya yang mewah. Tak hanya menghabiskan uangnya untuk makan makanan mewah, namun ia juga terkadang mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk menjalankan hobinya.
Melansir dari Quiet.ly, inilah gaya hidup mewah sosok Kim Jong Un:
Ratusan Mobil Mewah
Sejak berusia 7 tahun, ayah Kim Jong Un telah membiarkan putranya mengemudi. Kim Jong Un merupakan penggemar mobil sejak saat ayahnya masih ada. Diketahui bahwa Kim Jong Un menyukai Mercedes Benz, Rolls Royce serta sejumlah mobil balap dan saat ini, Kim Jong Un memiliki tak kurang dari 100 mobil mewah.
Bioskop Pribadi
Berbeda pada orang lain yang harus pergi ke bioskop apabila ingin menonton film, Kim Jong Un menghabiskan $200.000 untuk membangun bioskop pribadinya di rumahnya. Diketahui bioskop ini dapat menampung hingga 100 orang serta ada pekerja yang bertugas membuat popcorn.
Rata-rata orang biasanya hanya memiliki satu piano di rumahnya. Pemimpin Korea Utara yang satu ini memiliki lebih dari 20 piano yang ditempatkan di beberapa rumahnya.
Makanan Impor Mewah
Kim Jong Un memiliki beberapa makanan favorit dari seluruh belahan dunia. Maka dari itu, apabila ia ingin makan sesuatu yang enak dan mewah, ia dapat langsung mengimpornya dari luar negeri, seperti kaviar, mangga dari Thailand, dan daging sapi dari Denmark.
Masikryong Ski Resort
Kim Jong Un menggunakan sebagian besar uangnya untuk membangun Masikryong SkiResort. Awalnya resor tersebut dibangun untuk meningkatkan pariwisata di Korea Utara, namun karena di Korea Utara hampir tidak ada salju, resor tersebut sepi pengunjung. Tidak hanya sepi pengunjung, tetapi Kim Jong Un terkadang menutup resor ski untuk liburannya sendiri dan tidak ada yang diizinkan masuk. Layaknya private resort miliknya.
Kelas Golf Pribadi
Terdapat sebuah cerita bahwa Kim Jong Il memiliki catatan golf yang mengesankan. Meskipun ternyata hanya kebohongan semata, namun Kim Jong Un pun mewarisi hobi ayahnya tersebut dan mengikuti kelas golf bergengsi.
Kapal Pesiar
Kim Jong Un senang bepergian dengan kapal pesiar. Untuk itu ia harus menghabiskan lebih dari US$7 juta untuk membeli kapal pesiar yang baru. Di dalam kapal pesiar tersebut bahkan terdapat sebuah salon bagi Kim Jong Un untuk menikmati minuman keras impor mewahnya. Karena ia memiliki hampir semua tanah di barat daya Korea Utara, Kim Jong Un terkadang suka membawa kapal pesiarnya berkeliling untuk memeriksa orang-orang yang tinggal di pantai.
<!--more-->
2. Diyakini Rekan Taliban, Amerika Kaji Ulang Hubungan Diplomatik dengan Pakistan
Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken menyampaikan bahwa Amerika akan mengkaji ulang hubungan diplomatiknya dengan Pakistan beberapa pekan ke depan. Hal itu untuk merespon situasi di Afghanistan plus mempelajari hubungan Pakistan dan Taliban.
"Pakistan memiliki sejumlah kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Amerika," ujar Blinken dalam sidang di Kongres Amerika, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 13 September 2021.
Perlu diketahui, selama ini Pakistan memang disebut berhubungan dekat dengan Taliban. Bahkan, saking dekatnya, Pakistan diduga membantu Taliban melawan pasukan Amerika dan mengambil alih pemerintahan di Afghanistan.
Selain itu, Pakistan juga merupakan salah satu tempat persembunyian favorit anggota Taliban. Ketika Amerika mengambil alih Afghanistan dari Taliban pada tahun 2001, mayoritas pentolan kelompok tersebut kabur dan bersembunyi di Pakistan.
"Kami akan mempelajari isu ini dalam beberapa hari atau pekan ke depan - soal peran Pakistan dalam 20 tahun terakhir plus peran yang kami inginkan dari Pakistan ke depannya," ujar Blinken menegaskan.
Baru-baru ini, Blinken diserang soal penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Menurut beberapa anggota Kongres Amerika, administrasi Joe Biden dan Blinken gegabah dalam melakukan penarikan pasukan dan hasilnya adalah pendudukan Afghanistan oleh Taliban. Namun, Blinken membela diri dengan mengatakan kebijakan penarikan pasukan dari Afghanistan dibuat mantan Presiden Amerika Donald Trump bersama pemerintahan di Kabul dan Taliban.
<!--more-->
3. Viral Foto Taliban Bersantai di Vila Mewah Milik Musuh
Rumah mewah milik panglima perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum diambil alih oleh Taliban. Dostum yang pernah menjadi wakil presiden Afghanistan, memiliki sebuah rumah besar di Kabul.
Rumah tersebut saat ini berada di bawah pendudukan Qari Salahuddin Ayoubi, salah satu komandan yang paling kuat dari rezim Taliban. Ayoubi merebut mansion itu pada 15 Agustus, atau hari ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban. Saat itu Dostum diyakini telah melarikan diri dari Afghanistan.
Vila ini mewah luar biasa. Bangunannya dihiasi lampu gantung yang besar, aula, ruang tunggu, kolam renang di dalam ruangan dengan ubin pirus, rumah kaca tropis yang membentang beberapa ratus meter persegi, sauna, kolam uap model Turki, serta peralatan kebugaran yang lengkap.
Ayoubi meminta anak buahnya waspada agar tidak terbiasa dengan kemewahan seperti itu. "Islam tidak pernah menginginkan kita memiliki kehidupan yang mewah," kata Ayoubi. Ia menambahkan bahwa kemewahan berada di surga setelah kematian.
Sang pemilik rumah, Dostum saat ini berusia 67 tahun. Ia menjadi pejabat Afghanistan hingga 2020.
Sebuah laporan menyatakan Dostum melarikan diri ke Uzbekistan setelah provinsinya jatuh, meskipun Front Perlawanan Utara mengklaim mendapat dukungannya.
Berdasarkan laporan pada tahun 2001, Dostum dituduh membunuh lebih dari 2.000 pejuang Taliban dengan mengunci mereka dalam kontainer di tengah gurun. Mereka mati lemas di bawah terik matahari.
Dostum berada di Turki selama berbulan-bulan ketika serangan Taliban di Afghanistan. Dia diyakini sedang menjalani beberapa perawatan medis.
Secara etnis, Dostum adalah seorang Uzbekistan dan berasal dari provinsi Jawzjan utara Afghanistan. Dia kembali dari Turki pada Agustus, ketika provinsinya tertatih-tatih di depan Taliban.
HINDUSTAN TIMES | REUTERS