Top 3 Dunia: Taliban Menguasai Kabul
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Selasa, 17 Agustus 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Senin, 16 Agustus 2021 didominasi oleh pemberitaan mengenai ketegangan di Afganistan. Kelompok radikal Taliban dilaporkan telah menguasai Ibu Kota Kabul sehingga membuat Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Inggris di Afganistan, mulai mengevakuasi warga negara mereka di sana.
Berikut ini tiga berita terpopuler atau top 3 dunia Senin kemarin, 16 Agustus 2021:
1.Abdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban dan Calon Kuat Presiden Afganistan
Pada Minggu, 15 Agustus 2021, kelompok militan Taliban sudah menguasai ibu kota Kabul dan istana kepresidenan Afganistan. Kondisi ini mendesak Presiden Afganistan Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan.
Mengutip dari Association Press, pemerintahan Ashraf Gani sudah mengaku kalah dari Taliban dan mempersiapkan transisi serta transfer kekuasaan kepada pihak Taliban.
Baca selengkapnya di sini.
2.Berubah Sikap, Amerika Kirim Lagi Tentaranya ke Afghanistan
Kementerian Pertahanan Amerika akan mengirim tentara lagi ke Afganistan. Hal tersebut untuk merespon perkembangan terbaru di mana Taliban akhirnya menguasai Ibu Kota Kabul.
Keberadaan Taliban di Kabul memaksa Presiden Ashraf Ghani kabur sehingga otomatis Taliban berarti menguasai Afghanistan.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menyetujui penempatan 6000 tentara di Afghanistan. Misi utama militer Amerika Serikat adalah mengamankan Bandara Internasional Kabul yang menjadi jalur evakuasi dan pengiriman bantuan.
Baca selengkapnya di sini
3.Kabur dari Taliban, Siapa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani?
Kaburnya Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021 menjadi sorotan di tengah invasi Taliban. Sikap Ashraf itu membuat banyak pihak kaget, bahkan Taliban dan orang-orang terdekatnya sekalipun.
Mereka mengira Ghani akan melakukan perlawanan di saat-saat terakhir, bukannya menyelamatkan diri. Walhasil, sikapnya ini mendapat kecaman dari warga dan bawahan-bawahannya.
Dalam unggahannya di Facebook, Presiden Ashraf menyebut terpaksa kabur untuk menghindari pertumpahan darah.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Joe Biden Mantap Tarik Pasukan Militer Amerika dari Afganistan