Polisi Israel Pembunuh Pria Palestina Penyandang Autisme

Jumat, 18 Juni 2021 10:00 WIB

Anggota polisi Israel terlibat bentrok dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 180 warga Palestina terluka dan sekitar 80 orang di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang polisi Israel didakwa pasal pembunuhan dalam pembunuhan seorang pria Palestina penyandang autisme di Yerusalem tahun lalu, kata Kementerian Kehakiman Israel pada Kamis.

Iyad al-Halaq, 32 tahun, sedang dalam perjalanan menjadi sukarelawan di sekolah berkebutuhan khusus pada 30 Mei 2020, ketika polisi mengejar dan membunuhnya.

Petugas, yang tidak disebutkan namanya dalam dakwaan yang dirilis, menghadapi hukuman penjara hingga 12 tahun jika terbukti bersalah.

"Pada saat kematiannya, Halaq tidak memegang apa pun di tangannya dan tidak melakukan apa pun yang membenarkan terdakwa menembak bagian atas tubuhnya sehingga mengambil risiko yang tidak masuk akal bahwa ia akan menyebabkan kematian Iyad," kata dakwaan, dikutip dari Reuters, 17 Juni 2021.

Warga Palestina telah lama mengeluhkan taktik keras oleh polisi dan tentara Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki. Para pengunjuk rasa menyamakan kasus Halaq dengan pembunuhan warga Afrika-Amerika George Floyd di Amerika Serikat oleh polisi.

Advertising
Advertising

"Tidak ada yang akan membawa kita pada keadilan. Tidak ada yang akan menghidupkan kembali putra saya," kata ibu Halaq, Rana.

"Petugas lain terlibat dalam pembunuhannya. Di mana dakwaan buat mereka?" katanya, "bukan hal yang sulit melihat bahwa anak saya difabel. Semua orang bisa melihatnya."

Polisi Israel mengatakan petugas hanya menggunakan kekerasan atau melepaskan tembakan jika diperlukan, dan insiden seperti kematian Halaq diselidiki.

Dokumen dakwaan mengatakan Halaq tidak bersenjata dan mengenakan masker wajah dan sarung tangan virus corona di Kota Tua Yerusalem ketika polisi pertama kali melihatnya, dan mencurigainya membawa senjata.

Mereka menyuruhnya berhenti dalam bahasa Arab dan Ibrani dan memberi tahu pasukan lain melalui radio bahwa ada tersangka penyerang. Dua polisi perbatasan paramiliter yang menerima peringatan radio melihat Halaq melarikan diri dan memintanya untuk berhenti, kata surat dakwaan.

Ketika Halaq terus berlari, dua polisi yang lebih senior menembak ke arah kakinya dan meleset. Mereka kemudian mengejar Halaq ke tempat penyimpanan sampah di mana polisi Israel junior menembak perut Halaq, kata surat dakwaan.

Baca juga: Diduga Ingin Serang Tentara Israel, Wanita Palestina Ditembak Mati

REUTERS

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

9 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

9 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

10 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

11 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

12 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

15 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

19 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya