Kesepakatan dengan Prancis Tertunda, Australia Akan Perbarui Kapal Selam Tua

Jumat, 11 Juni 2021 12:30 WIB

Kapal selam Australia HMAS Rankin (Hull 6) dan kapal selam serang Angkatan Laut AS USS Key West (SSN 722) bersiap untuk bergabung dengan formasi multinasional dengan kapal lain 25 Juli 2006, untuk memperingati hari terakhir latihan Lingkar Pasifik 2006.[Foto U.S. Navy oleh Mass Communication Specialist Seaman James R. Evans/Wikimedia]

TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan memperbarui armada kapal selam kelas Collins yang sudah tua karena ragu atas kesepakatan senilai AUS$50 miliar (Rp550 triliun) untuk 12 kapal selam baru yang dibuat oleh pembuat kapal Prancis Naval Group, menurut laporan surat kabar The Australian pada Jumat.

Australia pada tahun 2016 memilih Naval Group untuk membangun armada kapal selam baru untuk menggantikan kapal selam Collins, yang berusia lebih dari dua dekade, dan secara signifikan memperluas militernya untuk melindungi kepentingan strategis dan perdagangan di Asia-Pasifik.

Kesepakatan itu, salah satu kesepakatan pertahanan paling menguntungkan di dunia, telah dilanda masalah dan penundaan karena Australia menginginkan sebagian besar manufaktur dan komponen bersumber dari dalam negeri, dikutip dari Reuters, 11 Juni 2021.

Akibat penundaan, pejabat pertahanan Australia bulan lalu mengatakan mereka sedang melakukan perencanaan darurat.

Surat kabar The Australian melaporkan, ada keraguan yang meningkat atas kesepakatan dengan perusahaan Prancis Naval Group, sehingga Menteri Pertahanan Peter Dutton akan memesan reparasi kapal selam kelas Collins yang ada.

Advertising
Advertising

"Jelas ada masalah kesepakatan dengan Naval Group," kata Dutton kepada The Australian.

"Ada kekhawatiran di kedua belah pihak terkait program ini dan saya perlu memastikan bahwa kami memiliki kapasitas terbaik yang tersedia bagi kami," katanya.

Australia pertama kali membahas penggantian kapal selam kelas Collins yang bermasalah hampir satu dekade lalu. Kapal selam Collins akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan.

Yang pertama dari enam kapal selam kelas Collins Australia mencapai akhir masa pakainya pada tahun 2026. Ini beberapa tahun sebelum armada pertama yang baru, versi diesel-elektrik dari kapal selam bertenaga nuklir Barracuda berbobot 5.000 ton milik Naval Group, dijadwalkan akan dikirim. Kapal selam baru terakhir akan beroperasi hingga tahun 2050-an.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron minggu depan dan keduanya diperkirakan akan membahas kesepakatan kapal selam.

Baca juga: Kapal Selam Nuklir Rusia Paling Siluman Rilis Juli

REUTERS

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya