Nigeria Menangguhkan Operasi Twitter Usai Cuitan Presidennya Dihapus
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Sabtu, 5 Juni 2021 10:30 WIB
TEMPO.CO, - Kementerian Informasi dan Kebudayaan Nigeria menangguhkan operasi media sosial Twitter di negara itu tanpa batas waktu yang ditentukan. Penangguhan terjadi dua hari setelah Twitter menghapus cuitan Presiden Muhammadu Buhari yang secara luas dianggap ofensif.
"Pemerintah Federal telah menangguhkan, tanpa batas waktu, operasi layanan microblogging dan jejaring sosial, Twitter, di Nigeria," bunyi pernyataan yang diunggah di akun Twitter resmi kementerian dikutip dari CNN, Sabtu, 5 Juni 2021.
Pemerintah Nigeria menuduh media sosial Amerika itu mengizinkan platformnya dipakai untuk kegiatan yang mampu merusak keberadaan perusahaan Nigeria.
Sebelumya, Presiden Buhari mengatakan pemerintah bakal berurusan dengan orang-orang di bagian tenggara negara itu yang diduga melakukan serangan berulang terhadap infrastruktur publik.
"Banyak dari mereka yang berperilaku buruk saat ini terlalu muda untuk menyadari kehancuran dan hilangnya nyawa yang terjadi selama Perang Saudara Nigeria," cuit Buhari dalam tweet yang telah dihapus. Cuitan ini dinilai merujuk pada perang saudara Nigeria dan Biafra sempat pada 1967-1970 hingga menewaskan 3 juta orang.
"Kami yang berada di ladang selama 30 bulan, yang menjalani perang, akan memperlakukan mereka dalam bahasa yang mereka inginkan, mereka mengerti," tulisnya.
Tweet itu dihapus pada hari Rabu setelah banyak orang Nigeria melaporkannya ke Twitter.
Menteri Informasi Nigeria Lai Mohammed mengkritik tindakan Twitter dan menuduh raksasa media sosial itu melakukan standar ganda
Baca juga: Twitter Hapus Unggahan Presiden Nigeria
Sumber: CNN