TEMPO.CO, Jakarta -Hasil akhir dari perang Israel di Gaza akan memengaruhi kawasan Timur Tengah selama bertahun-tahun yang akan datang, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant kepada Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan pada Senin, 25 Maret 2024.
Gallant menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu dengan Sullivan di Gedung Putih, Washington, D.C., menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel.
Pernyataan itu mengatakan pertemuan mereka membahas “langkah-langkah yang diperlukan untuk terus mengalahkan Hamas dan menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahannya, serta upaya untuk memulangkan para sandera.”
Menhan Israel itu menekankan bahwa cara perang di Gaza berakhir nanti “akan berdampak pada Negara Israel dan seluruh kawasan selama beberapa dekade mendatang dan akan mengirimkan pesan yang jelas.”
Gallant memulai kunjungan resmi ke Amerika Serikat pada Ahad lalu, atas undangan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Agenda mereka adalah membahas perang Israel melawan kelompok Palestina Hamas di Gaza, upaya untuk membebaskan sandera yang ditahan Hamas, serta upaya kemanusiaan untuk memastikan stabilitas regional.
Mantan Presiden AS Donald Trump juga baru saja membahas tentang akhir perang di Gaza. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Hayom yang diterbitkan pada Senin, ia memperingatkan Israel bahwa mereka kini kehilangan dukungan dalam perangnya di Gaza.
“Kamu harus menyelesaikan perangmu. Untuk menyelesaikannya. Anda harus menyelesaikannya,” katanya, berbicara kepada warga Israel dalam wawancara yang menurut Hayom direkam pada akhir pekan.
Komentar bakal calon presiden dalam Pilpres AS 2024 itu muncul setelah Amerika Serikat abstain dari pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Amerika Serikat, yang merupakan sekutu terbesar Israel, sebelumnya telah berulang kali menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menghalangi disahkannya resolusi gencatan senjata.
Sikap tersebut lantas memicu perselisihan dengan Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kegagalan Amerika menggunakan hak vetonya untuk resolusi tersebut merupakan “kemunduran yang jelas” dari posisi mereka sebelumnya. Netanyahu juga membatalkan kunjungan delegasi tingkat tinggi ke Washington, D.C. yang telah dijadwalkan.
Pilihan Editor: 18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut
ANADOLU | ISRAEL HAYOM