Israel Siapkan Pasukan Darat di Perbatasan untuk Serang Gaza

Kamis, 13 Mei 2021 16:00 WIB

Asap yang mengepul dari sebuah gedung akibat serangan udara Israel di Gaza 11 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang mempersiapkan pasukan darat di sepanjang perbatasan Gaza pada hari dan Hamas meluncurkan serangan roket ke Israel selatan.

Sirene meraung di Tel Aviv semalaman dan suara roket yang ditembak jatuh oleh sistem Iron Dome Israel memenuhi langit, memaksa ribuan orang Israel ke tempat berlindung.

Pada Kamis fajar, Israel telah memperbarui serangan udaranya di daerah kantong pantai Palestina, menghancurkan bangunan perumahan enam lantai di tengah Kota Gaza, Reuters melaporkan, 13 Mei 2021.

Gelombang kekerasan antara orang Yahudi Israel dan minoritas Arab di Israel terus menyebar di beberapa kota, dengan insiden serangan terhadap sinagoga dan pertempuran Arab-Yahudi di jalan-jalan.

Setidaknya 67 orang telah tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan Gaza. Tujuh orang tewas di Israel, kata militer Israel.

Advertising
Advertising

Israel telah menyiapkan pasukan tempur di sepanjang perbatasan Gaza dan berada dalam berbagai tahap persiapan operasi darat, kata seorang juru bicara militer. Ekskalasi ini akan mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2008-2009.

"Kepala Staf sedang memeriksa persiapan tersebut dan memberikan bimbingan ...kami memiliki markas divisi dan tiga brigade manuver di Gaza mempersiapkan diri mereka untuk situasi itu dan untuk berbagai kemungkinan," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus.

Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian beberapa orang semalam yang mereka katakan mungkin menghirup gas beracun. Sampel sedang diperiksa dan mereka belum menarik kesimpulan akhir, kata mereka.

Di tengah kekhawatiran kekerasan bisa semakin tidak terkendali, Washington berencana mengirim utusannya, Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.

"Saya harap ini akan selesai lebih cepat daripada nanti, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," kata Joe Biden pada hari Rabu setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kantor Netanyahu mengatakan dia mengatakan kepada presiden AS bahwa Israel akan terus menyerang kemampuan militer Hamas dan kelompok militan lainnya yang aktif di Jalur Gaza.

Penampakan sistem anti-rudal Iron Dome Israel saat mencegat roket yang diluncurkan militan Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel yang terlihat dari Gaza, 11 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Pada hari Rabu, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa gedung, termasuk gedung-gedung tinggi dan sebuah bank, yang menurut Israel terkait dengan kegiatan faksi tersebut.

Hamas mengisyaratkan pembangkangan, dengan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, mengatakan: "Konfrontasi dengan musuh itu terbuka."

Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv, sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur selama bulan puasa Ramadan.

Bagi Israel, penargetan Tel Aviv dan Yerusalem menjadi tantangan baru dalam konfrontasi dengan Hamas, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Sebuah sumber Palestina mengatakan upaya gencatan senjata oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menghasilkan kemajuan untuk mengakhiri kekerasan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan mengatakan Washington "mengerahkan upaya dengan semua pihak terkait untuk mencapai ketenangan," kata kantor berita resmi Palestina WAFA. Abbas adalah saingan Hamas yang otoritasnya terbatas pada Tepi Barat yang diduduki Israel.

Pertempuran itu juga memicu perselisihan di Israel, di mana beberapa minoritas Arab melancarkan protes kekerasan pro-Palestina.

Di Gaza, dua bangunan tempat tinggal bertingkat dan satu menara yang menampung kantor media, termasuk satu yang terkait dengan Hamas, runtuh setelah Israel mendesak penghuninya untuk mengungsi sebelum serangan udaranya, dan bangunan lain rusak berat.

"Israel sudah gila," kata seorang pria di jalan Gaza, di mana orang-orang lari keluar dari rumah mereka saat ledakan mengguncang gedung.

Banyak orang di Israel juga bersembunyi di tempat penampungan saat gelombang roket menghantam pusatnya, beberapa terlempar ke langit oleh pencegat Iron Dome.

"Seluruh Israel sedang diserang. Ini adalah situasi yang sangat menakutkan," kata Margo Aronovic, seorang mahasiswa berusia 26 tahun, di Tel Aviv.

Korban tewas di Israel termasuk seorang tentara tewas saat berpatroli di perbatasan Gaza dan lima enam warga sipil, termasuk dua anak dan seorang pekerja India, kata otoritas medis.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan 17 orang yang tewas di daerah kantong itu adalah anak-anak dan enam adalah perempuan. Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa sekitar 400 dari 1.600 roket yang ditembakkan oleh faksi Gaza telah gagal, berpotensi menyebabkan beberapa korban sipil Palestina.

Meskipun masalah terbaru di Yerusalem adalah pemicu langsung permusuhan, rakyat Palestina telah dibuat frustrasi karena aspirasi mereka untuk sebuah negara merdeka telah mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Kekecawaan Palestina termasuk pengakuan AS atas sengketa Yerusalem sebagai ibu kota Israel, rencana AS untuk mengakhiri konflik yang mereka anggap menguntungkan bagi Israel, dan Israel melanjutkan pembangunan permukiman ilegal.

Baca juga: Benjamin Netanyahu: Komandan Hamas Terbunuh Dalam Serangan ke Gaza

REUTERS

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

2 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

10 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

10 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

11 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

13 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

18 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

19 jam lalu

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya