TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi bahwa Angkata Bersenjata Israel telah berhasil membunuh komandan milisi Palestina, Hamas, dalam serangan udara Rabu lalu. Tidak hanya komandan Hamas, Netanyahu menyatakan militernya juga berhasil membunuh 15 anggota organisasi itu.
Adapun Netanyahu memastikan Israel tidak akan menghentikan serangan ke Palestina selama Hamas melakukan hal serupa ke negaranya. Ia berkata, Hamas tidak tahu apa yang angkatan bersenjatanya mampu lakukan.
"Ini baru awalnya saja. Kami akan menghajar dengan skala di luar bayangan mereka," ujar Netanyahu, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 13 Mei 2021.
Seperti Netanyahu, Hamas pun mengkonfirmasi bahwa komandan beserta beberapa anggota mereka telah tewas dalam pertempuran dengan Palestina. Namun, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menegaskan bahwa serangan Israel itu tidak akan berdampak pada operasional mereka.
Qassem berkata, serangan balasan akan tetap dilakukan. Walau begitu, kata Qassem, organisasinya yang berbasis di Gaza itu akan mencari cara lain untuk membalas Israel.
Per berita ini ditulis, pertempuran antara Hamas dan Israel masih berlangsung dengan kedua kubu saling meluncurkan serangan roket. Ratusan, bahkan ribuan roket, sudah diluncurkan keduanya. Gaza menjadi salah satu titik terpanas dari pertempuran itu di mana puluhan warga Palestina tewas dan bangunan runtuh dirudal.
Menurut data terakhir dari Al Jazeera, 69 orang tewas dalam serangan yang diarahkan ke Gaza Kamis ini. Sebanyak 17 di antaranya adalah anak-anak dan delapan adalah perempuan. Korban luka-luka mencapai 390 orang. Di sisi Israel, pertempuran yang terjadi menewaskan enam orang.
Menanggapi pertempuran yang terjadi, berbagai negara meminta deeskalasi segera dilakukan untuk mencegah jumlah korban makin banyak. Amerika adalah salah satu negara yang meminta itu dan telah mengirimkan utusan khusus, Hady Amr, untuk memediasi kedua kubu. Namun, secara terang-terangan, Amerika menyatakan dukungannya ke Netanyahu untuk melakukan serangan selama konteksnya melindungi diri.
Baca juga: Situasi Memanas, Amerika Hubungi Palestina dan Israel Untuk Segera De-eskalasi
ISTMAN MP | REUTERS