Pejabat Amerika Ingin Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi Lebih Banyak

Rabu, 28 April 2021 11:30 WIB

Para pengunjuk rasa membentuk formasi perisai darurat untuk mempersiapkan kemungkinan bentrokan, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 6 Maret 2021. Beberapa pengunjuk rasa juga terbunuh oleh peluru tajam. Reuters.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota senat Amerika Serikat dari kelompok bipartisan pada Selasa, 27 April 2021, mendesak pemerintahan Joe Biden agar menjatuhkan lebih banyak sanksi-sanksi pada militer Junta di Myanmar. Salah satunya, menggerus pendapatan sebuah perusahaan BUMN milik Myanmar.

Sanksi-sanki tersebut sebagai respon atas kudeta militer dan pecahnya kekerasan terhadap demonstran, yang menolak kudeta militer.

Anggota Senat dari Partai Demokrat Jeff Merkley dan senat dari Partai Republik Marco Rubio serta empat anggota senat lainnya, melalui sepucuk surat mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen agar mengeksplorasi kemungkinan lain untuk mendukung masyarakat Myanmar.

Biksu berdiri dekat kendaraan militer lapis baja sambil memegang poster saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Kendaraan lapis baja muncul di Yangon, Myitkyin, dan Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine. REUTERS/Stringer

Mereka juga ingin pemerintahan Biden memutus royalti dari bisnis seperti Chevron ke Myanmar Oil and Gas Enterprise (MOGE). Chevron adalah sebuah perusahaan bidang energi Amerika Serikat. MOGE diyakini memberikan bantuan keuangan ke sejumlah komandan militer Myanmar, termasuk Jenderal Min Aung Hlaing, yang sebelumnya sudah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

MOGE adalah mitra Amerika Serikat di Yadana, yakni sebuah ladang gas alam, di mana Chevron memiliki 28,3 persen saham di sana. Kelompok-kelompok HAM mendesak perusahaan-perusahaan bidang energi seperti Chevron dan Total untuk memutus hubungan dengan Myanmar setelah militer di negara itu melakukan kudeta terhadap pemerintahan demokratis terpilih, Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Suu Kyi sampai sekarang masih ditahan dan hal ini telah memicu terjadinya gelombang unjuk rasa. Lebih dari 750 orang di Myanmar dilaporkan tewas sejak kudeta militer terjadi.

Revenue sektor gas dari perusahaan – perusahaan joint ventures seperti Total dan Chevron adalah pemasukan besar bagi pertukaran revenue asing untuk pemerintahan Myanmar. Pembayaran dari sektor ini bisa sekitar USD 1,1 miliar per tahun (Rp 15 triliun).

Baca juga: Barack Obama Prihatin Kondisi di Myanmar

Sumber: Reuters

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

5 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

7 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya