Vladimir Putin Peringatkan Negara Barat untuk Tidak Lampaui Batas Terhadap Rusia

Kamis, 22 April 2021 11:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 April 2021. [REUTERS / Evgenia Novozhenina]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat pada Rabu untuk tidak melewati "garis merah" Rusia, dengan mengatakan Moskow akan menanggapi dengan cepat dan keras setiap provokasi dan mereka yang bertanggung jawab akan menyesalinya.

Pada saat krisis akut dalam hubungan dengan Amerika Serikat dan Eropa, dengan pasukan Rusia berkumpul di dekat Ukraina dan pemimpin oposisi Alexei Navalny melakukan mogok makan di penjara, Putin menggunakan pidato kenegaraannya untuk menyampaikan pesan keras Rusia terhadap ancaman luar.

"Kami menginginkan hubungan baik...dan benar-benar tidak ingin merusak 'jembatan'," kata Putin kepada kedua majelis parlemen, dikutip dari Reuters, 22 April 2021.

"Tetapi jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan, dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan 'jembatan' ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan keras," kata Putin.

Rusia akan menentukan di mana "garis merahnya" berada di setiap kasus tertentu, katanya.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 April 2021. [Alexander Zemlianichenko / Pool via REUTERS]

Komentarnya muncul pada klimaks pidato yang didominasi oleh tanggapan Rusia terhadap pandemi Covid-19 dan mengakibatkan kesulitan ekonomi. Putin mengumumkan langkah-langkah dukungan sosial baru untuk keluarga dengan anak-anak menjelang pemilihan parlemen September.

Dia mengadopsi nada yang lebih tegas saat menetapkan kebijakan luar negeri.

"Di beberapa negara, mereka telah mengembangkan kebiasaan yang sangat tidak pantas untuk mengutuk Rusia untuk alasan apa pun, dan paling sering tanpa alasan sama sekali - semacam olahraga," kata Putin, berdiri sendiri di atas panggung luas yang diapit oleh bendera warna putih, biru dan merah dengan latar belakang elang berkepala dua raksasa.

"Pihak yang memprovokasi apa pun yang mengancam kepentingan keamanan inti kami akan menyesali apa yang telah mereka lakukan seolah-olah mereka tidak pernah menyesali apa pun untuk waktu yang lama."

Vladimir Putin, yang berusia 68 tahun dan telah mendominasi kekuasaan tertinggi Rusia selama dua dekade, tidak menyebut Alexei Navalny dalam pidatonya. Politisi oposisi itu sakit di penjara setelah mogok makan selama tiga minggu untuk menuntut akses ke dokternya sendiri.

Demonstrasi besar di Moskow, St. Petersburg, dan kota-kota lain telah menunjukkan dedikasi para pendukung Navalny, yang menuntut agar ia dibebaskan dan diizinkan untuk menerima perawatan medis independen, CNN melaporkan.

Amerika Serikat dan Uni Eropa juga mengutuk perlakuan otoritas Rusia terhadap Navalny, yang melakukan mogok makan sejak 31 Maret.

Mata uang Rusia Rubel menguat setelah pidato Vladimir Putin, dengan pasar menafsirkannya sebagai tidak meningkatkan ketegangan dengan Barat.

Baca juga: Presiden Ukraina Ajak Vladimir Putin Bertemu di Medan Perang Donbass

REUTERS | CNN

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

18 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya