Lebanon Akan Klaim Perairan Kaya Gas yang Disengketakan dengan Israel

Selasa, 13 April 2021 14:00 WIB

Pangkalan pasukan penjaga perdamaian PBB dari United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Naqoura, dekat perbatasan Lebanon-Israel, Lebanon selatan, 11 November 2020. [REUTERS / Aziz Taher]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana menteri sementara Lebanon pada Senin menyetujui draf dekrit untuk memperluas klaim wilayah perairan kaya gas yang disengketakan dengan Israel.

Hassan Diab menandatangani dokumen tersebut setelah menteri pekerjaan umum dan menteri pertahanan sebelumnya menyetujuinya.

Dilaporkan Reuters, 13 April 2021, amendemen tersebut akan menambah sekitar 1.400 km persegi ke zona ekonomi eksklusif yang diklaim oleh Lebanon dalam pengajuan aslinya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Draf dekrit yang berkaitan dengan amendemen keputusan awal 6433 tahun 2011, sekarang telah dirujuk ke presiden untuk mendapatkan persetujuan, sebelum permintaan ke PBB untuk klaim resmi dan mendaftarkan koordinat baru untuk zona maritim Lebanon.

Negosiasi antara Lebanon dan Israel diluncurkan pada Oktober untuk mencoba menyelesaikan perselisihan tersebut, namun pembicaraan, yang merupakan puncak dari tiga tahun diplomasi yang ditengahi Amerika Serikat, telah terhenti.

Advertising
Advertising

"Saya berharap (keputusan itu) akan ditandatangani karena semua orang, menteri pertahanan dan perdana menteri dan presiden, prihatin tentang ini," kata menteri pekerjaan umum Michel Najjar pada konferensi pers sebelumnya pada hari Senin.

"Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun dari tanah air kami atau setetes air pun, dan bahkan tidak akan menyerahkan satu inci pun martabat bumi pertiwi kami," kata Najjar.

Israel sudah memompa gas dari ladang lepas pantai yang besar tetapi Lebanon belum menemukan cadangan gas komersial di perairannya sendiri.

Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan langkah terbaru Lebanon akan menggagalkan pembicaraan daripada membantu bekerja menuju solusi bersama. "Tindakan sepihak Lebanon, tentu saja, akan dijawab dengan tindakan paralel oleh Israel," katanya.

Lebanon, di tengah krisis keuangan yang parah yang mengancam stabilitasnya, sangat membutuhkan uang tunai karena menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara 1975-1990.

Baca juga: Lebanon-Israel Bahas Sengketa Perbatasan Laut dengan Mediasi Amerika

REUTERS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

10 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

13 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

19 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya