Laut Cina Selatan Memanas, Filipina dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama

Selasa, 13 April 2021 10:00 WIB

Dari kiri ke kanan: Mayor Jenderal Edgard Arevalo, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, Wakil Menteri Pertahanan Nasional Cesar B.Yano, Charge d'Affaires AS John Law, dan Kolonel Aaron Brunk berpose sambil menjaga jarak sosial ketika Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Militer Amerika Serikat meluncurkan Latihan Militer Bersama Balikatan ke-36 (BK36-21) dengan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi Covid-19, di Camp Aguinaldo, Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 12 April 2021. [Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) / Handout melalui Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Filipina dan AS memulai latihan militer bersama selama dua minggu pada Senin ketika ketegangan di Laut Cina Selatan memanas setelah ratusan kapal Cina memasuki perairan Zona Ekonomi Eksklusif Filipina.

Kedua negara melanjutkan latihan yang ditunda tahun lalu karena pandemi, setelah Manila baru-baru ini menuduh Cina melakukan serangan teritorial, mengatakan ratusan kapal Cina yang diawaki oleh milisi memasuki Laut China Selatan.

Namun, para diplomat Cina mengatakan kapal-kapal itu hanya berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.

Pejabat militer Filipina mengatakan latihan tempur Balikatan (bahu-membahu) yang berakhir pada 23 April, akan melibatkan latihan dalam kelas dan simulasi daripada latihan lapangan.

Protokol jarak sosial secara signifikan memangkas jumlah pasukan yang berpartisipasi menjadi hampir seribu dari rencana hampir 8.000 pada tahun-tahun sebelumnya.

Advertising
Advertising

Semua latihan darat dibatalkan kecuali untuk latihan tembak langsung yang tidak melibatkan tatap muka, kata Mayor Jenderal Edgard Arevalo, direktur latihan, dalam pidatonya.

Dalam pidato yang dibacakan oleh wakilnya, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan, latihan bersama itu akan memperkuat kemampuan Filipina menangani tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional di tengah situasi yang semakin kompleks di wilayah Laut Cina Selatan.

Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Militer Amerika Serikat membuka Latihan Militer Bersama Balikatan ke-36 (BK36-21) dengan upacara di Camp Aguinaldo, Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 12 April 2021. [Angkatan Bersenjata Filipina (AFP ) / Selebaran melalui REUTERS]

Lorenzana dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengadakan panggilan telepon pada hari Minggu untuk membahas latihan, situasi di Laut China Selatan, dan perkembangan keamanan regional baru-baru ini.

Kedua menteri pertahanan juga menegaskan kembali pentingnya Visiting Forces Agreement (VFA) antara kedua negara, yang memberikan kerangka hukum di mana pasukan AS dapat beroperasi secara bergilir di Filipina.

Presiden Filipina Rorigo Duterte mengatakan Amerika Serikat harus membayar lebih jika ingin mempertahankan VFA, yang dia batalkan secara sepihak tahun lalu sebagai tanggapan AS menolak visa sekutu politiknya.

Baca juga: Perairannya Diganggu Kapal Cina, Filipina Mau Latihan Militer Lagi dengan AS

REUTERS

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

6 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

16 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

20 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

21 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya