Taiwan Akan Bertempur Sampai Titik Darah Penghabisan Jika Diserang Cina

Kamis, 8 April 2021 07:00 WIB

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menghadiri konferensi pers untuk jurnalis asing di Taipei, Taiwan 7 April 2021. [REUTERS / Ann Wang]

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan mengatakan akan bertempur sampai titik darah penghabisan jika berperang dengan Cina, ketika Cina mengirim lebih banyak jet tempur ke wilayah pertahanan udara Taiwan pada Rabu.

Negara pulai itu mengeluhkan aktivitas militer berulang oleh Cina dalam beberapa bulan terakhir, dengan angkatan udara Cina hampir setiap hari melakukan serangan di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Pada hari Senin, Cina mengatakan sebuah grup tempur kapal induk sedang berlatih di dekat pulau itu.

Dikutip dari Reuters, 7 April 2021, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 15 pesawat Cina termasuk 12 pesawat tempur memasuki zona identifikasi pertahanan udaranya, dengan pesawat anti-kapal selam terbang ke selatan melalui Selat Bashi antara Taiwan dan Filipina.

Angkatan udara Taiwan mengirim pesawat untuk mencegat dan memperingatkan Cina, kata kemenhan Taiwan.

Berbicara pada hari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan Amerika Serikat prihatin tentang risiko konflik.

Advertising
Advertising

"Dari pemahaman saya yang terbatas tentang pembuat keputusan Amerika yang mengamati perkembangan di kawasan ini, mereka jelas melihat bahaya kemungkinan Cina melancarkan serangan terhadap Taiwan," katanya kepada wartawan di kementeriannya.

"Kami bersedia membela diri tanpa ragu dan kami akan berperang jika kami perlu berperang. Dan jika kita perlu mempertahankan diri kita, kita akan membela diri kita sendiri sampai hari terakhir," tegas Wu.

Kantor Urusan Taiwan Cina dan Departemen Luar Negeri AS tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Wu.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu (tengah) menghadiri konferensi pers untuk jurnalis asing di Taipei, Taiwan 7 April 2021. [REUTERS / Ann Wang]

Cina mengatakan aktivitasnya di sekitar Taiwan bertujuan untuk melindungi kedaulatan Cina. Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinannya tentang gerakan Cina, dan mengatakan komitmennya ke Taiwan sangat kuat.

Menambah potensi krisis di Taiwan, Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain melakukan transit "rutin" di Selat Taiwan pada hari Rabu.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," kata Angkatan Laut AS.

Baca juga: Cina Sebut Bakal Sering Gelar Latihan Militer di Wilayah Sengketa Taiwan

Sementara itu, baik Taiwan maupun Cina tidak mengatakan dengan rinci di mana grup tempur kapal induk Cina berada, atau apakah sedang menuju Laut Cina Selatan yang disengketakan, tempat grup tempur AS saat ini beroperasi.

Seseorang yang mengetahui rencana keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa grup tempur Cina masih dekat pulau-pulau Jepang, meskipun menolak untuk mengungkapkan lokasi tepatnya.

Jepang mengatakan pada Ahad bahwa grup tempur Cina telah memasuki Pasifik setelah berlayar melalui Selat Miyako, melalui rantai pulau Ryukyu selatan Jepang di timur laut Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan akan menjalankan delapan hari simulasi perang berbasis komputer bulan ini, untuk mensimulasikan serangan Cina. Fase kedua latihan tempur Taiwan, termasuk latihan tembakan langsung dan latihan anti-pendaratan, akan berlangsung pada bulan Juli, ketika rumah sakit juga akan berlatih menangani korban massal.

REUTERS

Berita terkait

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

14 jam lalu

Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

17 jam lalu

Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu karyawan kena PHK.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

19 jam lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

1 hari lalu

Ditinggal saat Diving Tengah Laut, Wisatawan Harus Berenang Dua Jam ke Pantai

Setelah kejadian tersebut viral, perusahaan kapal yang membawa ke lokasi diving menawarkan kompensasi 10 kali lipat tetapi ditolak.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

1 hari lalu

Uni Eropa Ajak Indonesia Bahas Aturan untuk UUV, dari Keamanan sampai Inovasi

Kemenko Marinves dan Uni Eropa baru saja menggelar pertemuan membahas Kerangka Regulasi untuk Kendaraan Bawah Air Tak Berawak (UUV).

Baca Selengkapnya

Taiwan Peringatkan Warganya agar Tidak Bepergian ke China setelah Ancaman Eksekusi

2 hari lalu

Taiwan Peringatkan Warganya agar Tidak Bepergian ke China setelah Ancaman Eksekusi

Taipei mengatakan kepada warganya untuk tidak pergi kecuali benar-benar diperlukan, menyusul ancaman dari China untuk mengeksekusi separatis Taiwan

Baca Selengkapnya

Cina Minta Korea Selatan Temukan Penyebab Kebakaran Pabrik Baterai Hwaseong

2 hari lalu

Cina Minta Korea Selatan Temukan Penyebab Kebakaran Pabrik Baterai Hwaseong

Cina meminta agar otoritas di Korea Selatan segera menemukan penyebab kebakaran pabrik baterai litium di Hwaseong

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

Sebanyak enam BUMN kemungkinan akan dihentikan operasinya.

Baca Selengkapnya

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

3 hari lalu

Bos Sritex Blak-blakan soal Pendapatan Perusahaan Anjlok karena Banjir Produk Cina

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex membeberkan kondisi pendapatan perseroan sedang menurun drastis di antaranya karena banjir produk Cina.

Baca Selengkapnya

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

4 hari lalu

Suplai Senjata ke Taiwan, Cina Jatuhkan Sanksi ke Lockheed Martin

Beijing menjatuhkan sanksi kepada perusahaan keamanan dan kedirgantaraan asal Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin karena suplai senjata ke Taiwan

Baca Selengkapnya