TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan negara-negara Eropa ikut membantu proyek kapal selam buatan dalam negeri mereka, dalam pengumuman yang datang setelah puluhan pesawat militer Cina masuk ke wilayah udara Taiwan.
Taiwan, yang diklaim Cina sebagai wilayahnya yang mau memisahkan diri, telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengubah kekuatan kapal selamnya, beberapa di antaranya berasal dari Perang Dunia Kedua. Kapal selam era PD II bukan tandingan armada Cina, yang memiliki kapal selam berkemampuan senjata nuklir.
Taiwan jarang mengumumkan program sensitif militer mereka mendapat bantuan selain dari Amerika Serikat.
Pemerintah AS pada 2018 memberikan lampu hijau bagi produsen AS untuk berpartisipasi dalam program kapal selam Taiwan. Langkah ini dianggap membantu Taiwan mengamankan komponen utama produksi kapal selam, meskipun tidak jelas perusahaan AS mana yang terlibat.
Dikutip dari Reuters, 3 April 2021, dalam sebuah pernyataan Jumat malam, Kementerian Pertahanan Taiwan membantah laporan dalam publikasi yang berbasis di AS, The National Interest, yang mengutip laporan media Taiwan dari 2019, bahwa Korea Utara telah mengadakan pembicaraan untuk membantu Taiwan membuat kapal selam.
Baca Juga:
"Dalam pengembangan kapal selam kita belum pernah ada, tidak ada sekarang dan tidak akan pernah ada kontak dengan Korea Utara; Semua bantuan diberikan oleh negara-negara penting di Eropa dan Amerika Serikat," kata Kementerian Pertahanan Taiwan tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Model skala proyek kapal selam Angkatan Laut Taiwan.[Angkatan Laut Taiwan/Navy Recognition]
Negara-negara Eropa umumnya berhati-hati dalam mengizinkan penjualan senjata ke Taiwan karena takut membuat marah Cina, meskipun pada 2018 Taiwan mengatakan sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan yang berbasis di wilayah Inggris di Gibraltar tentang desain armada kapal selam baru.
Dua dari empat kapal selam aktif Taiwan dibangun di Belanda pada 1980-an, meskipun negara itu kemudian menolak untuk menjual lebih banyak kapal selam ke Taiwan.
Baca juga: Taiwan Bangun Kapal Selam Dalam Negeri untuk Menangkal Ancaman Militer Cina
Prancis juga telah menjual fregat dan jet tempur ke Taiwan. Taiwan mengatakan tahun lalu pihaknya berusaha membeli peralatan tempur dari Prancis untuk meningkatkan sistem interferensi rudal kapal.
CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara mulai membangun kapal selam baru tahun lalu, yang bertujuan untuk mengirimkan yang pertama dari delapan kapal selam yang direncanakan pada 2025.
Menteri pertahanan Taiwan bulan lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui ekspor teknologi sensitif untuk melengkapi armada kapal selam Taiwan.
REUTERS