Sehari Sebelum Pertemuan Bilateral, Amerika Beri Sanksi ke Hong Kong dan Cina

Rabu, 17 Maret 2021 15:15 WIB

Antony J. Blinken. Graeme Jennings/Pool via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Baru akan bertemu esok Kamis, Amerika sudah lebih dulu memberikan tekanan ke Cina. Dikutip dari CNN, Amerika memberikan sanksi kepada 24 pejabat Cina dan Hong Kong. Hal tersebut berkaitan dengan upaya Cina menekan perlawanan dan demokrasi di Hong Kong dengan UU Keamanan Nasional dan perubahan sistem elektoral.

"Langkah ini adalah response terhadap pembatasan-pembatasan baru yang diterapkan Beijing untuk menghalangi demokrasi sekaligu keterlibatan warga yang tepat dalam pemilihan umum," ujar Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, Rabu, 17 Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, Parlemen Cina mengesahkan perubahan sistem elektoral Hong Kong pada kongres politik pekan lalu. Tujuan perubahan tersebut adalah memastikan pos-pos pemerintahan di Hong Kong hanya diisi oleh mereka yang loyal terhadap Cina. Cina menyebutnya sebagai Patriot.

Perubahan itu meliputi berbagai sisi. Beberapa di antaranya mulai dari ukuran dan komposisi Parlemen Hong Kong hingga fungsi Komite Penyelenggara Pemilu. Ukuran Komite Penyelenggara Pemilu akan diperbesar dari 1200 menjadi 1500. Sementara itu, kursi di legislatif ditambah dari 70 menjadi 90 kursi.

Saat ini, 50 persen dari 70 kursi di Parlemen Hong Kong dipilih melalui sistem pemilihan langsung. Biasanya, politisi pro-demokrasi memiliki capaian yang lebih baik dibanding loyalis Beijing. Hal itu didukung prinsip hak pilih universal (Universal Suffrage) yang memungkinkan warga untuk menentukan sendiri siapa wakilnya di pemerintahan.

Dengan perubahan yang baru, maka porsi wakil rakyat yang bisa dipilih langsung bakal berkurang. Dengan kata lain, jumlah loyalis Cina akan kian besar. Adapun loyalis-loyalis itu bisa dari berbagai sektor mulai dari industri, serikat pekerja, atau professional.

Blinken berkata, langkah Cina tersebut sungguh berbahaya bagi demokrasi di Hong Kong. Di sisi lain, juga mengingkari janji bahwa akan ada otonomi bagi warga Hong Kong. Menurut Blinken, seharusnya Cina tidak terlalu banyak campur tangan soal pelaksanaan demokrasi di sana.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi meniru salam tiga jari dari film "The Hunger Games", saat unjuk rasa di distrik perbelanjaan Mong Kok di Hong Kong, 27 November 2014. Salam ini juga digunakan para pendemo pro-demokrasi di Hong Kong. REUTERS/Bobby Yip


"Hong Kong yang menghormati kebebasan, hak asasi, serta pluralisme tidak hanya akan bagus untuk dirinya, tetapi juga Cina dan komunitas internasional. Kami tetap teguh mendukung hak warga Hong Kong dan akan memberikan respon jika Cina tidak memberikannya," ujar Blinken menegaskan.

Salah satu dari pejabat yang dikenai sanksi oleh Amerika adalah Wang Chen, anggota dari Politburo, lembaga pengambil keputusan Cina. Selain itu, ada juga Tam Yiu-chung, politisi Hong Kong yang terlibat dalam pembuatan UU Keamanan Nasional.

Selain keduanya, banyak nama dalam daftar sanksi tersebut sudah pernah dikenai hukuman sebelumnya. Di masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, mereka tidak diberi izin berkunjung ke Amerika ataupun akses terhadap aktivitas ekonomi seperti pinjaman bank ataupun pembelian properti.

Pemerintah Cina maupun Hong Kong belum memberikan respon terkait sanksi baru itu. Besar kemungkinan respon baru akan diberikan pada pertemuan Kamis esok di mana Antony Blinken akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi.

Beberapa pihak malah menduga pertemuan akan dibatalkan sesegera mungkin. Apalagi, dalam kunjungan ke Jepang, Blinken juga memberikan pernyataan keras soal Cina. Ia menyebut Cina sebagai ancaman di kawasan Indo-Pasifik karena aktivitasnya yang koersif di wilayah perairan tersebut.

Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian telah meminta Amerika untuk meninggalkan pendekatan ala perang Dengan. Menurutnya, apa yang seharusnya dilakukan Amerika adalah menghormati kepentingan Cina dan tidak mengintervensi urusan internalnya.

Baca juga: Kunjungi Jepang, Amerika Kembali Tekankan Ancaman Cina di Indo-Pasifik

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

9 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

15 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

2 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

2 hari lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya