Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungi Jepang, Amerika Kembali Tekankan Ancaman Cina di Indo-Pasifik

image-gnews
Antony J. Blinken. Graeme Jennings/Pool via REUTERS/File Photo
Antony J. Blinken. Graeme Jennings/Pool via REUTERS/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang menjadi lokasi kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam tur diplomasinya. Dalam pertemuan tersebut, potensi ancaman dari Cina di kawasan Indo-Pasifik menjadi topik bahasan utama Amerika dan Jepang.

Dikutip dari Channel News Asia, Amerika dan Jepang sama-sama mengkhawatirkan aktivitas Cina di kawasan Indo-Pasifik. Sebab, di mata mereka, Cina semakin agresif melakukan ekspansi di kawasan tersebut. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah bagaimana Cina kerap mengklaim wilayah milik negara lain sebagai bagiannya. Jika aktivitas itu dibiarkan, Amerika dan Jepang khawatir Cina akan kian kelewatan.

"Perilaku Cina, yang inkonsisten dengan hukum internasional, menghadirkan ancaman politik, ekonomi, militer, dan teknologi. Kami berkomitmen untuk melawan perilaku-perilaku (Cina) yang koersif dan menimbulkan ketidakstabilan regional," ujar pernyataan bersama Amerika dan Jepang, Selasa, 16 Maret 2021.

Untuk memastikan aktivitas koersif dari Cina bisa ditangkal, Amerika dan Jepang sepakat akan membalas jika Cina mencoba mencari gara-gara di kawasan Indo-Pasifik. Mereka berkata, Amerika dan Jepang sudah memilki kesepahaman pemikiran soal bagaimana kawasan Indo-Pasifik harus tetap bebas dan terbuka.

Beberapa tahun terakhir, Cina memang aktif mengklaim berbagai hal di kawasan Indo-Pasifik. Di Asia Tenggara, misalnya, Cina mengklaim Laut Cina Selatan (Nine Dash Line) sebagai miliknya sehingga tidak boleh ada negara lain yang beraktivitas di sana secara bebas.

Klaim Cina tersebut sempat menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, April lalu, Cina sempat menenggelamkan kapal Vietnam yang ia anggap menerobos wilayahnya di Kepulauan Paracel, Laut Cina Selatan. Selain itu, Cina juga pernah menganggu aktivitas pengeboran lepas laut kapal West Capella dari Malaysia.

Laut China Selatan dan dan Sembilan Garis Putus-putus

Dengan Jepang, Cina berurusan soal Kepulauan Senkaku, Laut Cina Timur. Setelah melakukan eksplorasi di sana akhir 60an, Cina mengklaim Senkaku sebagai miliknya. Padahal, sebelumnya, Cina tidak pernah menyatakan apapun soal pulau tersebut.Perkembangan terbaru, Cina mengesahkan kebijakan yang memungkinkan armada angkatan lautnya untuk menindak kapal-kapal di wilayah yang ia klaim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Besar Jepang di Indonesia, Kanasugi Kenji, mengakui bahwa masalah soal klaim Senkaku itu pelik. Sebab, sengketa sudah berlangsung cukup lama dan Cina tidak ada niatan untuk mematuhi hukum internasional terkait status Kepulauan Senkaku. Di sisi lain, Cina juga agresif dalam hal memperkuat angkatan lautnya sehingga mereka tidak bisa dipandang remeh.

"Tidak mudah untuk membalas aktivitas Cina selain membentuk aliansi dengan negara-negara yang sepemikiran dengan kami. Salah satunya adalah Indonesia. Penting bekerjasama dengan negara yang menginginkan Indo-Pasifik bebas dan terbuka," ujar Kenji yang menyatakan Cina menginginkan Senkaku karena cadangan minyak dan gasnya.

Kenji menegaskan bahwa pembentukan blok militer bukanlah opsi atas masalah Indo-Pasifik. Menurut dia, tekanan ke Cina bisa diberikan lewat jalur diplomasi selama negara-negara yang bermasalah dengan aktivitas Cina di Indo-Pasifik solid.

"Hal tersebut juga mengingat bahwa banyak negara tetap memiliki hubungan penting dengan Cina," ujar Kenji diplomatis soal problem Cina di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: Ikuti Korea Selatan, Jepang Siapkan Respon Terhadap Kudeta Myanmar

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

9 jam lalu

Shopping street Ueno Ameyokocho di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Nichika Yoshida
8 Shopping Street Terbaik untuk Wisata Belanja di Tokyo

Di antara lebih dari 2.400 shotengai atau shopping street di Tokyo, berikut ini yang terbaik untuk wisata belanja


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

10 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

10 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

14 jam lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

14 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)