Anggaran Pertahanan Cina Naik 6,8 Persen

Minggu, 7 Maret 2021 07:00 WIB

Militer Cina memamerkan rudal jet tempur siluman J-20 pada Zhuhai AIr Show pada 13 November 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan menaikkan anggaran pertahanannya sampai 6,8 persen dari anggaran pada 2020. Angka tersebut naik sedikit dibanding kenaikan pada tahun lalu.

Perdana Menteri Cina Li Keqiang berjanji kenaikan anggaran itu akan dialokasikan untuk memperkuat Angkatan Darat Cina, yang sedang mengembangkan senjata dari pesawat tempur siluman ke kapal induk. Cina juga akan melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai ancaman keamanan

Anggaran pengeluaran Cina bidang pertahanan yang dipublikasi pada Jumat, 5 Maret 2021 sebesar 1,35 triliun yuan atau Rp 2.992 triliun. Jumlah tersebut dapat dipandang betapa agresifnya Cina meningkatkan kemampuan militernya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Via Kongres, Cina Ingin Tetapkan Hanya Patriot yang Pimpin Hong Kong

Polisi paramiliter Cina berjaga-jaga ketika kendaraan militer Cina yang mungkin membawa drone berpartisipasi dalam latihan parade 1 Oktober.[CNN]

Sebelumnya pada tahun lalu, Cina mengatakan anggaran pertahanannya akan naik sekitar 6,6 persen. Jumlah itu paling sedikit dalam tiga decade terakhir menyusul perekonomian yang tergerus gara-gara pandemi Covid-19. Ini juga akan menjadi tahun keenam, dimana kenaikan anggaran militer Cina hanya naik satu digit.

Perdana Menteri Li dalam pernyataanya mengatakan pada tahun ini Pemerintah Cina akan memperkuat sektor persenjataan melalui reformasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pelatihan personel militer.

“Kami akan mendorong pelatihan militer dan membuat kesiapan menyeluruh, membuat seluruh rencana siap merespon risiko keamanan di semua sektor dan untuk berbagai situasi,” kata Li.

Li menambahkan, pihaknya akan meningkatkan tata-letak pertahanan berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan industri serta meningkatkan sistem mobilisasi pertahanan.

Yang Yujun mantan pejabat senior di Pemerintah Cina, yang sekarang mengajar di Universitas Komunikasi Cina, mengatakan kenaikan anggaran pertahanan Cina saat ini masih wajar menyusul banyaknya masalah yang muncul paska-pandemi Covid-19.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

18 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

19 jam lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

2 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

2 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya