Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Via Kongres, Cina Ingin Tetapkan Hanya Patriot yang Pimpin Hong Kong

image-gnews
Ribuan warga menggelar aksi di Hong Kong, Cina, 12 Juni 2019. Pada hari ketiga demo menolak RUU Ekstradisi, para demonstran memblokir jalan-jalan ke arah gedung parlemen di Hong Kong. REUTERS/Athit Perawongmetha
Ribuan warga menggelar aksi di Hong Kong, Cina, 12 Juni 2019. Pada hari ketiga demo menolak RUU Ekstradisi, para demonstran memblokir jalan-jalan ke arah gedung parlemen di Hong Kong. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina terus maju dengan rencananya untuk mengubah sistem elektoral (pemilu) Hong Kong. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kongres Rakyat Nasional Cina (NPC) tahun ini akan membahas soal rencana tersebut, untuk memastikan pos-pos pemerintahan di Hong Kong hanya diisi oleh loyalis Beijing yang disebut sebagai "Patriot",

"Parlemen Cina (sebagai penyelenggara NPC) memiliki wewenang untuk meningkatkan sistem elektoral Hong Kong. Struktur elektoral Hong Kong harus sepenuhnya mengimplementasikan prinsip Patriot yang memerintah," ujar juru bicara NPC, Zhang Yesui, Jumat, 5 Maret 2021.

Menurut laporan Al Jazeera, ada beberapa perubahan yang akan masuk dalam rancangan baru sistem elektoral Hong Kong. Salah satunya peningkatan ukuran komite penyelenggara pemilu Hong Kong dari 1200 ke 1500 orang. Selain itu, peningkatan ukuran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari 70 ke 90 kursi.

Pemerintah Cina juga akan membentuk badan baru yang berfungsi untuk menyeleksi kandidat kandidat yang akan mengisi pos pemerintahan di Hong Kong. Jika Pemerintah Cina berencana menerapkan sistem baru tersebut pada pemilu legislatif Hong Kong berikutnya, maka diperkirakan pemilihan akan mereka tunda lagi hingga 2022.

Dalam pembukaan NPC, Pemerintah Cina menyatakan semua perubahan akan ada untuk tujuan yang baik. Terutama, kata mereka, untuk menjaga dan menangkal pengaruh luar terhadap keberlanjutan pemerintahan di Hong Kong. Adapun hal itu adalah hak prerogatif Cina.

"Hanya dengan Patriot memimpin Hong Kong maka segala kebijakan pemerintah pusat akan bisa diimplementasikan dengan baik untuk menjaga Hukum Dasar, stabilitas jangka panjang, serta keamanan Hong Kong," ujar Zhang Yesui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika rencana perubahan sistem elektoral Hong Kong ini terwujud, hal itu akan menjadi pukulan baru untuk politisi dan aktivis pro-demokrasi. Mereka tidak hanya sudah ditekan oleh UU Keamanan Nasional Hong Kong, tetapi juga berpotensi tak akan memiliki kesempatan untuk mengisi pos pemerintahan dan melakukan perubahan.

Saat ini, 50 persen kursi di Dewan Legislatif (Parlemen) Hong Kong dipilih melalui sistem pemilihan langsung. Biasanya, politisi pro-demokrasi memiliki capaian yang lebih baik dibanding loyalis Beijing. Hal itu didukung prinsip hak pilih universal (Universal Suffrage) yang memunkinkan warga untuk menentukan sendiri siapa wakilnya di pemerintahan.

"Tapi, apa yang terjadi di Hong Kong sekarang adalah kemunduran, bahkan mendekati ekstrim sebaliknya, semakin jauh dari prinsip hak pilih universal," ujar dosen dari Departemen Pemerintahan dan Administrasi Publik Universitas Cina, Ivan Choy.

Baca juga: Tekan Oposisi, Sistem Elektoral Hong Kong Akan Dibuat Pro Patriot Cina

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 jam lalu

Ilustrasi pelayanan restoran. Shutterstock
Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

4 jam lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

19 jam lalu

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?


Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.


Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 14 Pro Titanium Special Edition. Foto : Xiaomi
Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.


Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia


Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis Cina Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, Minggu 5 Mei 2024.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri (kanan) dan Bagas Maulana (kiri). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.


Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis China Liang Wei Keng dan Wang Chang dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu 5 Mei 2024. Fajar/Rian kalah 18-21, 21-17, 17-21, Indonesia kalah 0-2 atas China. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.