Amerika Akan Gunakan Kepemimpinan DK PBB Bulan ini untuk Bahas Krisis Myanmar

Selasa, 2 Maret 2021 09:00 WIB

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, pada Senin mengatakan AS akan menggunakan kepemimpinannya di Dewan Keamanan PBB pada Maret untuk mendorong diskusi tentang krisis Myanmar.

"Saya berharap menggunakan waktu kita sebagai presiden dewan untuk mendorong diskusi yang lebih intens," kata Thomas-Greenfield, dilaporkan Reuters, 2 Maret 2021.

Thomas-Greenfield mengatakan dia berencana untuk segera mengadakan diskusi Dewan Keamanan PBB tentang Myanmar.

Pemerintah sipil terpilih Myanmar digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari. Pada Jumat Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun meminta PBB untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengambil tindakan terhadap militer Myanmar dan memulihkan demokrasi di negara Asia Tenggara.

Duta Besar AS yang baru untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengadakan konferensi pers untuk menandai dimulainya kepresidenan AS di Dewan Keamanan PBB untuk bulan Maret, di markas besar PBB di New York, AS, 1 Maret 2021. [REUTERS / Mike Segar]

Advertising
Advertising

Dalam sebuah pernyataan bulan lalu, Dewan Keamanan PBB menyuarakan keprihatinan atas status darurat yang diberlakukan oleh militer Myanmar selama satu tahun, tetapi tidak mengutuk kudeta tersebut karena ditentang oleh Rusia dan Cina.

Polisi di Myanmar membubarkan protes terhadap kudeta dengan gas air mata, granat kejut dan peluru karet. Pada hari Minggu, polisi menembaki kerumunan orang di beberapa tempat, menewaskan 18 orang, kata kantor hak asasi manusia PBB.

Thomas-Greenfield mengatakan Amerika Serikat siap untuk menggunakan keterlibatannya di PBB dan secara internasional, untuk menekan militer Myanmar agar membatalkan tindakannya dan memulihkan pemerintah yang dipilih secara demokratis.

"Namun kekerasan yang kita saksikan sekarang, tidak menunjukkan bahwa mereka siap keputusan mudah," katanya. "Jadi kita harus meningkatkan tekanan."

Baca juga: Pengadilan Myanmar Tambah Dakwaan untuk Aung San Suu Kyi

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berjanji untuk memobilisasi tekanan global untuk memastikan kudeta Myanmar gagal.

Televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Dubes Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun telah dipecat karena mengkhianati negara.
"Saya memutuskan untuk melawan selama saya bisa," kata Kyaw Moe Tun setelah pengumuman junta militer.

PBB tidak secara resmi mengakui junta militer sebagai pemerintah baru Myanmar karena belum menerima pemberitahuan resmi tentang perubahan apa pun dalam pemerintahan atau perwakilan PBB.

REUTERS

Berita terkait

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

24 menit lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

54 menit lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

4 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya