Tindakan Militer Pertama Joe Biden, Serangan Udara ke Suriah untuk Balas Milisi

Jumat, 26 Februari 2021 11:30 WIB

Presiden Joe Biden bergabung dalam panggilan konferensi video dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dari Gedung Putih di Washington, AS 23 Februari 2021. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden pada Kamis memerintahkan serangan udara militer AS di Suriah timur terhadap fasilitas yang diklaim Pentagon milik milisi yang didukung Iran.

Pentagon mengatakan serangan udara ini merupakan tanggapan yang sepadan atas serangan roket terhadap sasaran AS di Irak.

Serangan ini menandai tindakan pertama militer AS yang diketahui di bawah Presiden Joe Biden, dengan cepat menuai kritik dari anggota parlemen Demokrat. Situs itu tidak secara khusus terkait dengan serangan roket tetapi Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan dia yakin itu digunakan oleh milisi Syiah yang didukung Iran yang telah menembakkan roket ke AS dan pasukan koalisi, CNN melaporkan, 26 Februari 2021.

Serangan udara, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, tampaknya memiliki ruang lingkup terbatas, berpotensi menurunkan risiko eskalasi.

Keputusan Joe Biden untuk menyerang hanya di Suriah dan bukan di Irak, setidaknya untuk saat ini, juga memberi pemerintah Irak ruang bernafas saat melakukan penyelidikannya sendiri terhadap serangan 15 Februari yang melukai orang Amerika.

Advertising
Advertising

"Atas arahan Presiden (Joe) Biden, pasukan militer AS pada malam kemarin melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby, dikutip dari Reuters, 26 Februari 2021.

"Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan Koalisi. Pada saat yang sama, kami telah bertindak dengan cara yang disengaja yang bertujuan untuk menurunkan situasi keseluruhan baik di Suriah timur dan Irak," kata Kirby.

Dia menambahkan bahwa serangan itu menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kataib Hizbullah (KH) dan Kataib Sayyid al-Shuhada (KSS).

Milisi Kataib Hizbullah beroperasi di Irak sejak 2003 dan didukung Iran. Reuters

Situs yang diserang AS pada Kamis diyakini digunakan sebagai bagian dari operasi penyelundupan senjata oleh milisi, menurut seorang pejabat AS kepada CNN. Serangan itu dilakukan untuk menurunkan kemampuan kelompok tersebut dalam melakukan serangan dan untuk mengirim pesan tentang serangan baru-baru ini, kata pejabat itu.

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters keputusan untuk melakukan serangan itu dimaksudkan untuk mengirim sinyal bahwa meskipun Amerika Serikat ingin menghukum milisi, mereka tidak ingin situasi berubah menjadi konflik yang lebih besar.

Pejabat itu menambahkan bahwa Biden diberikan berbagai opsi dan salah satu tanggapan yang paling terbatas dipilih.

Tidak segera jelas kerusakan apa yang disebabkan dan apakah ada korban dari serangan AS.

Michael McCaul, petinggi Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan serangan itu adalah langkah yang tepat.

"Tanggapan seperti ini adalah pencegah yang diperlukan dan mengingatkan Iran, proksinya, dan musuh kita di seluruh dunia bahwa serangan terhadap kepentingan AS tidak akan ditoleransi," kata McCaul.

Militer Irak menemukan sebuah truk pikap dengan peluncur roket yang dipasang di belakang dan tiga roket masih di dalam kamar selongsong yang diyakini digunakan dalam serangan di pangkalan militer Taji di utara Baghdad.[CNN]

Serangan roket terhadap posisi AS di dilakukan ketika Washington dan Teheran mencari cara untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Tidak jelas bagaimana, atau apakah, serangan itu dapat memengaruhi upaya AS untuk membujuk Iran kembali ke negosiasi tentang kedua belah pihak yang melanjutkan kepatuhan terhadap perjanjian.

Dalam serangan 15 Februari, roket menghantam pangkalan militer AS yang bertempat di Bandara Internasional Erbil di wilayah yang dikelola Kurdi, menewaskan satu kontraktor non-Amerika dan melukai sejumlah kontraktor Amerika dan anggota personel pertahanan AS.

Serangan lain menghantam pangkalan yang menampung pasukan AS di utara Baghdad beberapa hari kemudian, melukai setidaknya satu kontraktor.

Roket menghantam Zona Hijau Baghdad pada hari Senin, yang menampung Kedutaan Besar AS dan kantor diplomatik lainnya.

Awal pekan ini, kelompok Kataib Hizbullah, salah satu kelompok milisi utama Irak yang pro Iran, membantah terlibat dalam serangan roket tersebut.

Beberapa pejabat Barat dan Irak mengatakan serangan itu, yang sering diklaim oleh kelompok yang kurang dikenal, dilakukan oleh militan yang memiliki hubungan dengan Kataib Hizbullah sebagai cara bagi sekutu Iran untuk mengganggu pasukan AS tanpa dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga: Pangkalan Militer Amerika di Irak Diserang Roket, Satu Orang Tewas

Sejak akhir 2019, Amerika Serikat telah melakukan serangan profil tinggi terhadap kelompok milisi Kataib Hizbullah di Irak dan Suriah sebagai tanggapan atas serangan roket, yang terkadang mematikan, terhadap pasukan pimpinan AS.

Di bawah pemerintahan Trump, eskalasi serangan dan pembalasannya telah memicu ketegangan, yang berpuncak pada pembunuhan AS terhadap pemimpin militer Iran Qassem Soleimani dan serangan rudal balistik Iran terhadap pasukan AS di Irak tahun lalu.

Keputusan untuk menargetkan situs di Suriah dibuat dari perintah "atas ke bawah," kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan Joe Biden telah mengizinkan serangan pada Kamis pagi, setelah dia merekomendasikan Presiden Biden untuk mengambil tindakan.

"Kami yakin dengan target yang kami incar," kata Austin dalam penerbangan kembali ke Washington dari San Diego, Kamis. "Kami tahu apa yang kami serang. Kami mengizinkan dan mendorong orang Irak untuk menyelidiki dan mengembangkan intelijen, dan itu sangat membantu kami dalam menyempurnakan target."

Kirby mengatakan Joe Biden mengizinkan serangan udara ke Suriah setelah berkonsultasi dengan sekutu AS, termasuk mitra koalisi, dan itu terjadi sekitar pukul 6 sore Eastern Time (ET).

REUTERS | CNN

Berita terkait

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

20 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

2 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

3 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

3 hari lalu

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya