Joe Biden Siap Terima Lebih Banyak Penyintas Negara Konflik

Jumat, 5 Februari 2021 13:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden menyatakan pada Kamis kemarin bahwa dirinya siap menaikkan jumlah penyintas (pengungsi) yang bisa diterima dalam setahun. Adapun angka yang ia incar adalah 125 ribu pendaftaran atau lebih dari delapan kali lipat batas yang ditetapkan pendahulunya, Donald Trump.

Jika tidak ada halangan, jumlah baru itu akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2021 nanti. Joe Biden berkata, dirinya membutuhkan waktu untuk menyiapkan kebijakan baru tersebut.

"Butuh waktu untuk memperbaiki apa yang sudah 'rusak parah'. Namun, itulah yang akan kami perbuat," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis waktu setempat, 4 Februari 2021.

Untuk memastikan segalanya lancar, Joe Biden mengatakan sejumlah perubahan akan dilakukan dalam proses seleksi penyintas. Hal itu, kata ia, sudah diperintahkan di Perintah Eksekutif terbarunya.

Salah satu perubahan yang dilakukan Joe Biden adalah melibatkan Dewan Keamanan Nasional dalam proses seleksi penyintas. Menurut Joe Biden, penting bagi Amerika untuk memiliki teknis penerimaan penyintas yang bagus di tengah situasi global yang tidak menentu.

Baca juga: Joe Biden Akan Keluarkan Memo Perlindungan Kaum LGBTQ

Seorang bocah imigran menangis saat mengikuti orang tuanya ketika berusaha menyeberang perbatasan antara Meksiko dan AS secara ilegal, di kawasan Tijuana, Meksiko, 11 Desember 2018. Para imigran dari wilayah Amerika Tengah nekat menyeberang perbatasan yang dijaga ketat oleh polisi AS. REUTERS


Di masa Donald Trump, penerimaan penyintas memang dipangkas habis-habisan. Hal itu berkaitan dengan semangat America First Donald Trump yang ingin mengutamakan warga Amerika di atas segala-galanya. Menurut Donald Trump, imigran (termasuk penyintas), telah mengambil lapangan pekerjaan dari warga Amerika sekaligus menjadi ancaman keamanan.

Jumlah penerimaan yang diperbolehkan oleh Donald Trump hanya 15 ribu orang. Menurut dia, jumlah tersebut sudah cukup banyak, kontras dengan ukuran yang ditetapkan Joe Biden.

Para aktivis yang mendukung perlindungan terhadap penyintas atau pengungsi memuji langkah Joe Biden. Menurut mereka, langkah tersebut akan mempermudah proses masuknya penyintas ke Amerika sekaligus menghilangkah kerumitan birokrasi.

"Kami memiliki daftar panjang soal apa yang salah dari program sebelumnya. Kami tahu problemnya, dan ini (langkah Joe Biden) menjadi soslusinya," ujar Jennifer Quigley, advokat penyintas dari Human Rights First.

Dikutip dari Reuters, perintah eksekutif yang diteken Joe Biden berkaitan dengan program Special Immigrant Visa. Itu visa yang digunakan para pengungsi atau penyintas, terutama yang berasal dari Timur Tengah seperti Irak dan Afghanistan. Visa itu, biasanya, diberikan kepada mereka yang mendukung kepentingan Amerika di Timur Tengah.

Di tahun 2020, Donald Trump menyediakan 4000 spot untuk penyintas dari Irak. Namun, dari angka tersebut, hanya 537 yang benar-benar masuk Amerika. Ketika Barack Obama yang memimpin Amerika, jumlah penyintas Irak yang masuk bisa mencapai 9800 orang (tahun 2016). Joe Biden membuat kebijakannya berdasarkan pengalaman Obama.

Baca juga: AS Hentikan Dukungan Terhadap Operasi Militer Saudi di Yaman

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-refugees-order/biden-set-to-accept-more-refugees-after-years-of-trump-restrictions-idUSKBN2A42HN?il=0

Berita terkait

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

5 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

1 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya