Presiden Erdogan Mau Rombak Lagi Konstitusi Turki

Selasa, 2 Februari 2021 06:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam upacara peringatan kematian pendiri Turki modern Ataturk, di Ankara, Turki 10 November 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin Partai AK yang berkuasa dan rekan koalisi nasionalisnya akan menyusun konstitusi baru, kurang dari empat tahun setelah Turki merombak konstitusi sebelumnya untuk memberikan kekuasaan besar kepada Erdogan.

Turki telah memberikan suara untuk mendukung perubahan konstitusional pada tahun 2017, memimpin negara tersebut untuk beralih dari demokrasi parlementer ke sistem presidensial eksekutif meskipun mendapat reaksi keras dari partai oposisi dan kritikus.

Erdogan terpilih sebagai presiden di bawah sistem baru pada tahun 2018, dengan kekuatan eksekutif luas yang digambarkan oleh partai-partai oposisi sebagai "rezim satu orang".

AKP dan rekan koalisinya, Partai Gerakan Nasionalis (MHP), membela sistem tersebut dengan mengatakan itu menciptakan aparatur negara yang lebih ramping.

"Mungkin, sudah waktunya Turki untuk sekali lagi membahas konstitusi baru," kata Erdogan usai rapat kabinet di Ankara, dikutip dari Reuters, 2 Februari 2021. "Jika kami mencapai kesepakatan dengan mitra koalisi kami, kami dapat memobilisasi untuk konstitusi baru di masa mendatang," katanya, menambahkan bahwa upaya itu harus transparan dan dibagikan dengan publik.

Advertising
Advertising

Pendukung Presiden Tayyip Erdogan melambaikan bendera nasional Turki dan berteriak slogan saat berdiri di sekitar Monumen Republik di Taksim Square di Istanbul, Turki, 16 Juli 2016. Warga sipil merayakan kegagalan kudeta yang dilakukan pasukan militer Turki. REUTERS

"Tidak peduli seberapa banyak kita berubah, tidak mungkin menghapus tanda-tanda kudeta dan pengawasan yang telah dimasukkan ke dalam semangat konstitusi," kata Erdogan.

Erdogan mengaku kesal karena upaya sebelumnya untuk konstitusi baru telah gagal karena oposisi utama bersikap tanpa kompromi.

Baca juga: Saling Kirim Surat, Erdogan dan Presiden Prancis Mesra Kembali

Pernyataan Erdogan muncul beberapa minggu setelah pemimpin MHP Devlet Bahceli menyarankan perubahan konstitusional untuk melarang Partai Demokratik Rakyat (HDP) pro-Kurdi karena separatisme, sebuah langkah yang dikutuk HDP sebagai upaya untuk membungkam enam juta suara.

Bahceli telah lama menjadi pengkritik sengit HDP dan seperti Erdogan, menuduhnya terkait dengan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah memerangi pemberontakan berusia 36 tahun di Turki tenggara. HDP membantahnya.

"Menyusun konstitusi bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan di bawah bayang-bayang kelompok yang terkait dengan organisasi teroris (PKK) dengan orang-orang yang ikatan mental dan emosionalnya terputus dengan negara mereka," kata Erdogan pada Senin, tanpa menyebutkan secara spesifik partai HDP.

Kelompok hak asasi manusia dan sekutu Barat Turki telah mengkritik apa yang mereka lihat sebagai peningkatan otoritarianisme dan ancaman terhadap supremasi hukum di bawah Erdogan, terutama sejak upaya kudeta 2016 yang mendorong tindakan keras terhadap oposisinya di lembaga publik, militer, dan di tempat lain.

Otoritas Turki telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan tindakan represif Erdogan diperlukan untuk keamanan nasional.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-turkey-politics-erdogan/turkeys-erdogan-says-may-begin-working-on-new-constitution-idUSKBN2A13EQ

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

2 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

14 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

15 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

17 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

18 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya