Alexei Navalny dan Greta Thunberg Masuk Nominasi Nobel Perdamaian

Minggu, 31 Januari 2021 19:30 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 11 Desember 2018. Alexei Navalny saat itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk. Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Meski berada di tahanan, hal itu tak menghalangi Alexei Navalny untuk ikut diperhitungkan dalam penghargaan Nobel Perdamaian. Dikutip dari kantor berita Reuters, Alexei Navalny menjadi satu dari beberapa orang yang dinominasikan untuk menerima Nobel Perdamaian. Ia didukung oleh anggota parlemen Norwegia yang terlibat dalam proses seleksi.

Proses nominasi, rencananya, akan ditutup pada Ahad ini, 31 Januari 2021. Ribuan orang, dari anggota parlemen di seluruh dunia hingga mantan pemenang, akan menjadi pihak yang menentukan siapa yang pantas masuk nominasi. Adapun proses penjurian akan berlangsung tertutup dengan Dewan Nobel Norwegia sabagai penentunya.

Navalny adalah aktivis anti-korupsi Rusia yang selama ini dikenal vokal melawan rezim Vladimir Putin. Dia nyaris tewas tahun lalu karena diracun dengan zat syaraf Novichok. Namun, ia berhasil selamat dan melanjutkan perjuangannya.

Pada 17 Januari lalu, ketika pulang ke Moskow usai pengobatan di Jerman, ia ditangkap oleh aparat Rusia. Ia dianggap melanggar penangguhan hukuman atas kasus penipuan di tahun 2014.

Baca juga: Pengadilan Rusia Tak Perbolehkan Alexei Navalny Tinggalkan Penjara



Alexei Navalny mencoba banding atas penahanan itu, tetapi hasilnya nihil. Sekarang, ia mendekam di penjara hingga persidangannya dimulai. Jika terbukti bersalah, maka ia bisa dipenjara bertahun-tahun. Di saat bersamaan, Kepolisian Rusia menangkap para sekutu dan demonstrannya dengan jumlah lebih dari 4000 orang.

"Dia dinominasikan atas perjuangannya untuk mendemokratisasikan Rusia," ujar mantan Perdana Menteri Norwegia,. Ola Elvestuen.

Laporan Reuters menambahkan bahwa aktivis lingkungan remaja, Greta Thunberg, juga masuk dalam nominasi. Ia yang menciptakan gerakan mogok sekolah sebagai protes atas isu perubahan iklim. Ia dianggap sebagai figur berpengaruh di isu tersebut.

"Dia adalah salah satu juru bicara perlawanan terhadap krisis iklim yang vokal," menurut proses nominasi Nobel Perdamaian.

Selain Alexei Navalny dan Greta Thunberg, ada juga nama aktivis Belarus Svetlana Tsikhanouskaya, Maria Kolesnikova, dan Veronika Tsepkalo. Mereka dianggap pantas menerima Nobel Perdamaian karena berjuang melawan rezim diktator Alexander Lukashenko. Lukashenko, sebagaimana diketahui, telah memimpin Belarus puluhan tahun dan dianggap bermain curang dalam Pilpres terakhir untuk mengamankan kekuasaannya.

Baca juga: Greta Thunberg dan Aktivis Lingkungan Dunia Soroti Perubahan Iklim saat Covid-19

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-nobel-prize-peace/navalny-who-and-thunberg-among-nominees-for-nobel-peace-prize-idUSKBN2A007W?il=0

Berita terkait

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

3 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

7 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

24 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

44 hari lalu

Wakil PM Italia: Suara Rusia untuk Putin Harus Diterima

Wakil PM Italia Matteo Salvini dikenal sebagai sekutu setia Putin sebelum Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

44 hari lalu

Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

Vladimir Putin ungkap Alexei Navalny hendak ditukar dengan tahanan warga negara Rusia di Jerman, namun dia keburu meninggal

Baca Selengkapnya

Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

46 hari lalu

Pemantau Independen Sebut Pemilu Rusia 2024 Paling Tidak Transparan

Pemantau independen yang dicap Kremlin sebagai "agen asing" mengatakan bahwa pemilu Rusia 2024 paling tidak transparan yang pernah ada di negara ini.

Baca Selengkapnya

Sekutu Navalny Diserang Palu di Luar Rumahnya di Lituania

49 hari lalu

Sekutu Navalny Diserang Palu di Luar Rumahnya di Lituania

Leonid Volkov, sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, diserang dengan palu di luar rumahnya di Lituania

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

1 Maret 2024

Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

Lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada politisi oposisi Rusia Alexei Navalny

Baca Selengkapnya