Pengadilan Rusia Tak Perbolehkan Alexei Navalny Tinggalkan Penjara

Jumat, 29 Januari 2021 08:00 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 September 2019. Navalny juga dikenal aktif di sosial media. Mayoritas pengikutnya merupakan kalangan muda, yang meledek kelompok mapan dan setia kepada Putin. Dia memiliki cara untuk mendapatkan informasi soal perusahaan dan kinerja keuangan yaitu menjadi pemegang saham minoritas. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus yang vokal menentang Pemerintah Rusia, Alexei Navalny, tak akan keluar dari penjara dalam waktu dekat. Dikutip dari kantor berita Reuters, Pengadilan Rusia memutuskan untuk menolak permohonannya dan tetap menahan pria yang nyaris mati diracun tersebut di dalam penjara hingga persidangannya usai digelar.

Dalam pertimbangannya, hakim pengadilan di Rusia menyatakan bahwa keputusan menahan Navalny berkekuatan hukum dan memiliki pertimbangan keamanan. Adapun Alexei Navalny tidak kaget dengan putusan itu dan akan mengajukan banding.

"Semua sudah jelas bahkan sebelum persidangan digelar," ujar Nalvany, Kamis, 28 Januari 2021.

Sebagaimana diketahui, Alexei Navalny ditangkap tak lama setelah ia tiba di Rusia pada 17 Januari 2021 kemarin. Saat itu, ia baru saja kembali dari Berlin, Jerman di mana ia dirawat karena menjadi korban percobaan pembunuhan dengan racun syaraf, Novichok.

Menurut aparat penegak hukum Rusia, Alexei Navalny ditangkap karena melanggar aturan penangguhan hukuman terkait kasus penipuan di tahun 2014. Alexei Navalny mengklaim dirinya tidak memiliki urusan lagi dengan kasus tersebut, namun aparat penegak hukum berkeyakinan Alexei Navalny tetap harus menjalani penahanan.

Tak lama setelah penangkapan itu, aparat penegak hukum memutuskan untuk menahan Navalny selama 30 hari. Hal ini yang diprotes Navalny dan kemudian memicu unjuk rasa besar-besaran dari para pendukungnya pada pekan lalu.

Baca juga: Sumber Kremlin Sebut Alexei Navalny Mulai Mengancam Putin



Sidang Alexei Navalny berikutnya akan digelar pada 2 Februari nanti. Dalam persidangan itu, pengadilan akan menentukan apakah penundaan hukuman selama 3,5 tahunnya akan dikonversikan menjadi hukuman penjara atau tidak.

Sebelumnya, Alexei Navalny juga memprotes soal terbatasnya akses dia untuk menemui pengacaranya. Menurut dia, aparat Rusia sengaja mempersulitnya karena sikap yang menentang pemerintah.

"Semua begitu hebat di sini sampai saya tidak bisa berkata-kata...Apa yang terjadi di sini adalah pelanggaran besar terhadap hukum," ujar Navalny yang kemudian meminta pendukungnya untuk tetap menggelar unjuk rasa, mendesak pemerintah untuk berubah sikap.

Beberapa hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa aksi unjuk rasa dan perlawanan yang dilakukan Alexei Navalny adalah pelanggaran hukum dan berbahaya. Dan, menurutnya, jika dirinya tak bertindak tegas, maka apa yang terjadi kemudian menyerupai jatuhnya Uni Soviet.

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Unjuk Rasa Pro Alexei Navalny Ilegal dan Berbahaya

ISTMAN MP | REUTERS

https://edition.cnn.com/2021/01/28/europe/navalny-russia-court-hearing-intl/index.html

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

8 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya