Prancis Minta Warganya Pakai Masker Bedah daripada Masker Kain untuk Cegah Covid

Jumat, 22 Januari 2021 20:00 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dinyatakan positif mengidap penyakit virus corona (COVID-19), terlihat di layar TV saat dia menghadiri konferensi video meja bundar untuk Konferensi Kemanusiaan Nasional (NHC) di Kementerian Luar Negeri di Paris, Prancis, 17 Desember. , 2020. [REUTERS / Christian Hartmann / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis merekomendasikan agar orang-orang memakai masker bedah di depan umum karena menawarkan perlindungan yang lebih baik dari penularan Covid-19 daripada masker kain, kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pada Kamis.

Prancis sudah mewajibkan masker untuk dikenakan di tempat umum, namun hingga saat ini belum memberikan rekomendasi tentang jenis masker yang mesti dipakai.

"Rekomendasi yang saya buat kepada orang-orang Prancis adalah untuk tidak lagi menggunakan masker kain," kata Veran kepada televisi Prancis TF1, dikutip dari Reuters, 22 Januari 2021.

Veran juga mengatakan sangat tidak mungkin bahwa pembatasan pada resor ski, titik penyebaran virus pada awal pandemi, akan dicabut bulan depan.

Veran mengatakan, pemerintah tidak bisa mengesampingkan pengetatan pembatasan virus corona jika situasi penularan virus semakin memburuk.

Advertising
Advertising

"Kita bisa dipaksa untuk mengambil tindakan yang lebih keras daripada yang dihadapi orang Prancis musim gugur ini ...Itu bisa menjadi lockdown jika situasinya membutuhkannya," katanya.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengenakan masker wajahnya setelah konferensi pers di Paris, Prancis 14 Januari 2021, tentang strategi pemerintah Prancis saat ini untuk pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung. [Thomas Coex / Pool melalui REUTERS / File Foto]

Prancis telah melaporkan lebih dari 71.000 kematian terkait virus corona sejak pandemi dimulai, dan sekarang berada pada 35% dari tingkat infeksi puncaknya, menurut data Reuters, jauh di bawah tetangganya, Inggris, yang berada pada 70%. Sekolah Prancis masih buka, dan toko non-esensial diizinkan untuk berdagang.

Baca juga: Masuk Prancis, Pelancong Harus Bawa Surat Bebas Covid-19

Namun, pejabat kesehatan masyarakat Prancis mengatakan mereka telah mendeteksi peningkatan tingkat penularan dalam beberapa hari terakhir, dan mereka juga mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19 yang lebih menular yang lazim di negara lain.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france-veran/france-tells-its-citizens-fabric-masks-not-enough-to-protect-from-covid-idUSKBN29Q2R7

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya