Ini Beda Pidato Joe Biden dan Donald Trump Ketika Dilantik Jadi Presiden Amerika

Kamis, 21 Januari 2021 09:00 WIB

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden mengawali pemerintahan barunya sebagai Presiden Amerika ke-46, salah satunya, dengan pidato. Dia membawakan pidato yang menggarisbawahi "Kesatuan", hal yang menurutnya terancam di Amerika pada beberapa bulan terakhir.

Di mata Joe Biden, Amerika berada dalam kondisi di mana kesatuan itu sangat penting. Ia menyebutnya sebagai kondisi krisis. Bagaimana tidak, beberapa bulan terakhir Amerika dihajar berbagai masalah mulai dari pandemi COVID-19, rasialisme pada kasus George Floyd, serta ekstrimisme pada kerusuhan US Capitol. Tanpa kesatuan, kata Joe Biden, apa yang tersisa di Amerika selanjutnya adalah kekacauan.

"Kesatuan adalah jalan ke depan. Jika kita melakukannya, kita tidak akan gagal...Mulai hari ini, di tempat ini, mari kita memulai hubungan yang baru. Dengarkan satu sama lain, hormati satu sama lain. Politik tidak harus api yang membara di mana kita menghancurkan semuanya," ujar Joe Biden dalam pidato pelantikannya di US Capitol, Rabu, 20 Januari 2021.

Banyak orang memuji pidato tersebut, bahkan Republikan sekalipun. Di mata mereka, pidato tersebut sangat Biden, membangun harapan. Dan, mereka setuju dengan pernyataan Joe Biden bahwa kepemimpinannya bisa dianggap sebagai babak baru untuk mewujudkan Amerika yang lebih solid dan bersahabat.

"Dia menyasar tema yang tepat, kesatuan. Kita perlu berhenti memandang satu sama lain sebagai musuh, tetapi sebagai sesama warga Amerika. Saya siap bekerja dengannya untuk mencapai tujuan bersama," ujar senator Republikan, Susan Collins.

Baca juga: Ini Beda Tema Pelantikan Joe Biden dengan Presiden Amerika Pendahulunya


Donald Trump berjalan di samping ibu negara Melania Trump saat ia berangkat dari Joint Base Andrews, Maryland, AS, Rabu, 20 Januari 2021. Trump menaiki helikopter Marine One untuk meninggalkan Gedung Putih. REUTERS/Carlos Barria



Tema yang diangkat Joe Biden jelas kontras dengan pidato Donald Trump pada 2017 lalu. Jika Joe Biden menyasar seluruh warga Amerika, Donald Trump lebih spesifik. Ia menyasar kelompok yang ia sebut "teraniaya" oleh mereka yang lebih mapan.

Donald Trump memiliki definisinya sendiri atas kelompok yang teraniaya ini. Mereka adalah warga Amerika yang kehilangan pekerjaan karena berlakunya perdagangan bebas serta kebijakan imigrasi yang longgar. Oleh karenanya, dalam pidatonya, Donald Trump mengangkap tema anti-kemapanan, menunjukkan dirinya sebagai figur yang populis.

Slogan "America First" dan "Make America Great Again" adalah cara Donald Trump untuk menyederhanakan temanya. Ia menjanjikan Amerika yang lebih ramah terhadap warga lokalnya, lebih galak terhadap figur asing. Ia berkata, segala kebijakan tentang perdagangan, perpajakan, imigrasi, luar negeri akan ditujukan untuk warga Amerika saja.

"Mulai hari ini, Amerika yang utama...Kita harus melindungi Amerika dari serangan negara lain yang membuat produk kita, mencuri perusahaan kita, dan menghancurkan lapangan pekerjaan kita," ujar Donald Trump.

Era Donald Trump itu sekarang sudah berakhir. Donald Trump, dalam ucapan perpisahannya, berkata bahwa Joe Biden bakal sukses karena ia meninggalkan fondasi yang bagus. Ia yakin kebijakan-kebijakan peninggalannya bisa dilanjutkan. Joe Biden memilih untuk membatalkan beberapa di antaranya.

Baca juga: Pesan Donald Trump di Hari Pelantikan Joe Biden: Kami Akan Kembali

ISTMAN MP

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

11 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya